Pasuruan, Pojok Kiri
Masih dalam Rangkaian acara Pandean Bersholawat, Panitia acara mengajak warga dusun Pandean desa Kejapanan kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan, gelar ziarah makam.
Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat iman, mengingatkan pada kefanaan dunia dan kebesaran akhirat, serta meneladani semangat pengabdian para leluhur, juga menjadi bentuk penghormatan kepada sejarah dan leluhur yang telah membangun jati diri dusun Pandean hingga hari ini.
Melalui prosesi ziarah, masyarakat Pandean diajak untuk kembali menanamkan rasa syukur, memperkuat ikatan emosional sebagai satu kesatuan komunitas adat, serta menolak lupa pada
nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan sosial mereka.
" Ziarah makam ini baru kali ini kita lakukan, sebagai bentuk penghormatan, doa, dan refleksi spiritual kepada orang yang telah meninggal, termasuk keluarga dan kerabat, serta orang-orang yang pernah memimpin dusun Pandean, mulai RT, RW, BPD, dan Kasun yang sudah mendahului kita, "Ujar Feri Kasun Pandean pada awak media Pojok Kiri, Sabtu (4/10/2025), usai memimpin rombongan ziarah makam.
Prosesi ini dilaksanakaan pada sore hari. Sekitar pukul 16.00 WIB, warga mulai berbondong-bondong berjalan kaki menuju halaman
makam. Kaum laki-laki dan perempuan tampak mengenakan Busana muslim.
Acara ini dipimpin oleh tokoh agama, serta para sesepuh dusun. Mereka berkumpul di punden Mbah Sentono yang masih satu komplek makam dusun. Doa-doa dipanjatkan dengan khidmat untuk mendoakan para leluhur, khususnya tokoh penting dalam sejarah dusun serta seluruh ahli kubur yang dimakamkan di lokasi tersebut.
Tradisi ini juga menjadi ajang memperkuat tali silaturahmi antarmasyarakat serta bentuk nyata dari semangat gotong-royong.
Dalam melakukan prosesi
ini, terdapat harapan dan doa bersama meluncur ke langit dengan permohonan berkah dan keselamatan bagi seluruh penghuni dusun.
Feri berharap kegiatan Ziarah makam ini bisa berlanjut, menjadi tradisi di dusun Pandean, karena menurutnya prosesi tradisi ini memiliki sarat makna dan penuh warna yang menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat.
"Kita upayakan Setiap satu tahun sekali di bulan Maulid nabi selain mengadakan Pandean Bersholawat, kita juga akan mengadakan Ziarah makam. Bisa kita ketahui suasana menjadi hidup yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua ikut serta dalam kegiatan ini. "Terangnya.
Dalam setiap prosesinya terlihat semangat kebersamaan warga dusun Pandean yang menjadikan hubungan sosial semakin erat, mulai Istighosah, sampai acara panggung Pandean Bersholawat, menggambarkan kekayaan budaya dusun Pandean yang harus di lestarikan.
Masih menurut Kasun Pandean, Ziarah makam atau Ruwah dusun bukan hanya ritual, melainkan juga simbol keberlanjutan budaya di tengah derasnya
arus modernisasi. "Jangan sampai kita terbawa arus modernisasi sehingga tradisi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan nenek moyang, kita lupakan. Mari kita jaga dan lestarikan, "ucapnya.
Ia berharap ini bisa di hidupkan lagi, sebagai bentuk bersih-bersih diri, bersih lahir dan bersih batin. Pembersihan hati dan pikiran dari dimensi jagad kecil yakni diri pribadi seperti unsur wadag dan alus, raga dan jiwa.
Hal senada juga di sampaikan ketua Panitia, Sukarno. "Rangkaian acara Pandean Bersholawat kali ini adalah yang kedua (2), namun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, panitia dan Kasun mengadakan ziarah makam lebih dulu. Bukan hanya untuk ritual namun melalui kegiatan tersebuat, kita berharap kepada Allah melalui doa-doa, agar senantiasa diberikan keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan untuk masyarakat Pandean. "Pungkasnya.(Syafi'i/yus).