Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Di Tangan-Tangan Kreatif, Kostum Karnaval Pandean Tercipta.



Pasuruan, Pojok Kiri
Bulan kemerdekaan selalu disambut dengan suka cita. Jutaan masyarakat Indonesia mengadakan berbagai event dalam menyambut peringatan HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Jalanan dihiasi umbul-umbul, gapura dicat warna-warni, dan berbagai perlombaan diselenggarakan. Itu tak terkecuali di Dusun Pandean Kejapanan, Kecamatan Gempo, Kabupaten Pasuruan.
Puncaknya, parade karnaval budaya Nusantara dalam rangka memeriahkan suasana peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, jalan rute karnaval kembali jadi panggung hiburan rakyat, yang menampilkan berbagai kostum-kostum unik, dan ukiran seni yang memukau penonton mambu membuat saya tarik ribuan penonton di sepanjang jalan.

Di balik kemegahan carnaval itu, ternyata ada tangan-tangan kreatif yang merajut mimpi menjadi kenyataan, salah satunya tim kreatif dari warga RT. 04 RW. 14 dusun Pandean, desa Kejapanan, kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan, yang di pimpin Farhan. 

Pencipta kostum-kostum karnaval yang memikat mata, buatan tim kreatif Pandean ternyata menggunakan alat sederhana, seperti Gunting, kater, dan pemanas. 
Namun di sini, kostum karyantim kreatif bukan sekadar kostum biasa, melainkan perpaduan seni yang terinspirasi dari berbagai motif yang ada di candi-candi peradaban budaya nusantara dan ukiran khas kerajaan-kerajaan.

Meski Farhan dan timnya tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang seni. Mereka adalah seniman otodidak.

Berangkat dari kesenangannya melihat penampilan-penampilan karnaval di berbagai daerah, baik secara langsung dan dari media sosial serta televisi. Farhan dan tim mulai belajar dunia ini. Apalagi semenjak warga RT 04 menunjuk dirinya menjadi ketua tim kreatif, akhirnya ia terdorong dan tergerak menciptakan berbagai kostum untuk bisa tampil yang terbaik di carnaval tingkat dusun dan desa tahun kemarin. Akhirnya bersama tim kreatif terpesona dan bertekad untuk bisa menciptakan kostum serupa sesuai tema yang di harapkan.

"Awalnya kita membuat kostum karnaval ini berawal hanya dengan melihat karnaval di daerah-daerah, terinspirasi, tergambar, model, corak, dan seninya. Apalagi sejak kita di serahi membuat kostum, mulailah kita buat desain dengan modal material seadanya, dan ilmu otodidak. Apalagi di dorong semangat harus bisa," kenangnya.

Tahun kemarin selama dua bulan, tim kreatif rt.04 dusun Pandean, belajar secara mandiri, dan menyerap inspirasi dari video-video pengrajin kostum karnaval yang langsung di terapkan, dan dari kerja keras selama 40 hari membuahkan hasil 80 kostum Budaya Nusantara. 

"Alhamdulillah akhirnya berhasil, tapi kalau tahun ini kita lebih sempurna dari tahun kemarin," ujar Farhan saat di temui di sanggar kreatifnya.

Sejak itu puluhan kostum dengan berbagai model telah menjadi aset. Hasil karya ini begitu tampil di tingkat dusun dan desa, langsung memukau penonton di sepanjang jalan. 

Hasilnya kostum berbagai bentuk ini mulai di minati warga Pasuruan tetapi juga hingga ke daerah lain seperti Sidoarjo.

" Untuk baju karnaval ini alhamdulillah sudah banyak dipesan maupun disewa. Kemarin, kostum Roro Jonggrang usai mengikuti karnaval tanggal 24 Agustus 2025, langsung di sewa warga Sidoarjo. Belum lagi kostum-kostum yang berukuran besar, dan karya terbaru Candi Properti drama kolosal Roro Jonggrang langsung di DP." terang Farhan.

Di tangan-tangan tim kreatif warga dusun Pandean Kejapanan, Farhan telah membuktikan bahwa bakat dan kerja keras bisa menghasilkan karya luar biasa.

Ia tidak hanya menciptakan kostum, tetapi juga turut merayakan dan melestarikan semangat kemerdekaan melalui kreativitasnya, sebagai pemeran Raja Kisah Roro Jonggrang legenda candi Prambanan. Farhan dan Navis tampil memukau.

Koreo drama kolosal Bandung Bondowoso untuk carnaval kali ini memang melibatkan visualisasi kisah legenda Roro Jonggrang melalui gerakan tari, musik lesung, tarian tradisional, dan kostum detail untuk tokoh seperti Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang hasil kreasi tim kreatif tersebut di padukan dengan elemen-elemen seni pertunjukan yang menceritakan kisah cinta dan keteguhan yang sarat pesan moral, seperti pembangunan seribu candi dalam semalam, sekaligus menghibur dan mendidik penonton tentang budaya lokal. 




Hal ini tidak lepas dari tokoh-tokoh di balik layar, seperti tim produksi, yang terdiri dari produser, sutradara, pengarah, dan kru lainnya; 
Produser : Fendik
Sutradara: Ibu Umi
Pengarah : Surya
Dan keu lainnya.

Tata busana Kostum yang detail juga sangat penting untuk menonjolkan karakter utama, seperti Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang, agar penonton dapat mengidentifikasi tokoh dan memahami alur cerita dengan mudah. Peran ini tidak lepas dari Ibu Surya dan Ibu Fatul. 

Selain tangan-tangan kreatif support ketua RT, dan dukungan warga juga kunci utama suksesnya kegiatan yang di usulkan dan di adakan oleh panitia pelaksana Hari Besar Nasional. (Syafii/Yus).