Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Wisata Bukit Premium Mororejo Tosari Sarat Ladang Pungli: LSM P3MB akan Koordinasi dengan APH




Pasuruan. Pokok Kiri
Diduga tak berijin, wisata Bukit Premium yang berada di Desa Mororejo, sarat dengan pungli. Pasalnya, tarif parkir oleh pengelola di kenai 10.000 (sepeluh ribu) untuk motor, 20.000 (dua puluh ribu) untuk mobil. Sedangkan masuk wisata pengunjung harus merogoh kocek lagi sebesar 5.000 (lima ribu) rupiah.

Viralnya wisata Bukit Premium ternyata tidak sesuai harapan pengunjung. Selain biaya parkir dan tiket, pengunjung harus naik ojek 50 ribu pulang pergi jika tidak mau berjalan, karena jarak tempuh dari pintu masuk ke lokasi wisata sejauh kurang lebih 3 (tiga kilo).
Sayangnya, viralnya wisata Bukit Premium tidak sepadan dengan legalitas wisata, baik dari Dispenda, Disparta bahkan dari desa tersebut dikarenakan tidak adanya nomor seri dari tiket juga korporasi. Dilihat dari legalitas karcis parkir serta lainnya dikategorikan Pungutan Liar (pungli).

Petugas dilokasi pintu masuk wisata saat dikonfirmasi menyampaikan, kalau pengelola wisata ini adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mororejo, Kecamatan Tosari dengan PT. Etira. 

Edi, salah satu pengunjung wisata Bukit Premium asal Kecamatan Purwosari, mengeluhkan lokasi wisata yang jauh dari loket pintu masuk. Harusnya, kata Edi, jarak loket dengan wisata jangan terlalu jauh hingga 3 kilo kalau jalan kaki.

"Trauma pak kesini lagi, tadi bayar parkir, bayar loket, bayar ojek, ampun pokoknya. Harusnya jangan terlalu jauh jarak loket dengan lokasi wisata, paling tidak setengah kilo lah," ucap pria berpostur gempal. Kamis (21/8/25).

Informasi didapat media ini, pengunjung yang datang ke wisata Bukit Premium, kalau sabtu mencapai 5.00 orang dan minggu bisa sampai 1.000 orang.

Sayangnya, ramainya pengunjung tidak di bekali dengan legalitas yang jelas hingga persepsi masyarakat, dugaan pungli terorganisir oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu Ade selaku Ketua Pokdarwis Mororejo, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk yang sudah berjalan ini masih proses uji coba dan proses belajar.

"Dengan viralnya bukit premium ini kita juga tidak menyangka sehingga kita masih banyak sekali yang perlu diperbaiki tentang pengelolaan, terkait ijin masih dalam proses, dan kami juga perlu koordinasi lagi dengan pak Atemo selaku Ketua pengelolah bukit premium ngadirejo dan mororejo," jelas ketua Pokdarwis. 

Adanya dugaan pungli di wisata Bukit Premium yang berada di Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, mendapat sorotan dari LSM P3MB, Hermawan. Menurutnya, pungli ini sama saja dengan pemalakan dan harus ditindak oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

"Saya akan berkoordinasi dengan Polres Pasuruan adanya dugaan pungli di wisata Bukit Premium. Kita akan Surati Bupati Pasuruan juga karena pemegang komando wisata adalah Pokdarwis milik desa," kata Hermawan. (Mif/YS).