Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Di Momen Sakral Kemerdekaan, Ketua GM FKPPI Ayik Suhaya Ingatkan Kemerdekaan Sesungguhnya



PASURUAN, pojok kiri Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (GM FKPPI) Pasuruan, Ayik Suhaya memberi pesan mendalam dalam momen sakral HUT Kemerdekaan RI ke-80. Ayik yang hadir dalam upacara di Alun-Alun Bangil Minggu (17/8), mengingatkan perjuangan sebenarnya belumlah berakhir. 

Banyak hal yang harus ditangani bersama. Khususnya, oleh pemerintah yang memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan. Baik di sektor pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat. 
“Kemerdekaan ini jangan hanya menjadi seremonial semata. Kita harus bersama-sama untuk bisa meraih kemerdekaan sebenarnya,” kata Ayik mengingatkan arti kemerdekaan sesungguhnya.  
Menurut Ayik, penghormatan terhadap jasa pahlawan memang harus dilakukan. Karena tanpa pengorbanan jiwa dan raga para pejuang, rakyat Indonesia tidak akan terbebas dari penjajahan negara asing, seperti sekarang. 

Meski begitu, Ayik menekankan, masih banyak yang harus dilakukan, untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang gugur di medan pertempuran. Agar cita-cita mewujudkan negara kesatuan yang adil dan makmur, benar-benar terlaksana. 
Salah satu hal yang perlu dilakukan, adalah mengembalikan kurikulum Pendidikan Moral Pancasila di sekolah-sekolah. Hal ini sangat penting, seiring dengan gradasi moral anak-anak sekarang. 

“Pintar tapi tak bermoral, apa artinya. Kami sangat terpanggil, untuk mengingatkan agar pemerintah mengembalikan kurikulum Pendidikan Moral Pancasila ini, untuk menanamkan moral dan semangat pancasila di kalangan generasi bangsa,” paparnya. 
Dalam acara yang dihadiri Forpimda tersebut, Ayik juga menyoroti soal kesejahteraan masyarakat. Banyak rakyat yang belum sepenuhnya merdeka. Mereka “tertindas” dengan kebijakan pemerintah yang seolah mencekik mereka. 

“Kemiskinan bukan aib. Itu nyata ada di sekitar kita. Banyak masyarakat yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Parahnya, kebijakan pemerintah, seolah tak berpihak kepada mereka. Pajak yang mencekik hingga regulasi yang tak berpihak kepada rakyat kecil, harusnya dihapuskan. Agar cita-cita mensejahterakan masyarakat tercipta,” pintanya.(Yus)