Pasuruan, Pojok Kiri
Hari buruh internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei atau dikenal juga sebagai May Day merupakan momen penting bagi kelas pekerja yang membawa pesan serta tuntutan atas hak-hak yang perlu diperjuangkan untuk disebarluaskan.
Seiring dengan itu, Sekjen DPD SPSI Jawa Timur, Wahyudi dan jajarannya melakukan perjalanan Menuju gedung Grahadi Surabaya untuk menggelar aksi unjuk rasa. Kehadiran serikat pekerja tersebut untuk memperjuangkan 3 tuntutan utama.
Di tempat titik kumpul Bundaran Apolo kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Wahyudi menyampaikan beberapa poin tuntutan yang akan di sampaikan Gubenur Jawa Timur pada awak media Pojok Kiri, kamis (1/5/2025) pagi hari.
Menurut Wahyudi, SPSI akan bergabung dengan Organisasi buruh yang lain dalam wadah Aliansi buruh se-Jawa Timur. Dalam aksinya nanti akan melakukan tuntutan pekerja baik di Pasuruan maupun di Jawa timur dalam rangka agar gubenur Jawa Timur membuatkan aturan atau peraturan Pergub terkait perlindungan PHK bagi karyawan diseluruh perusahaan di Jawa timur, yang kedua meminta kepada BPJS baik tenaga kerja dan kesehatan untuk transparasi dalam menggunakan keuangan dari pekerja. Yang ketiga revisi undang-undang terkait omniguslow terutama terkait dunia tenaga kerja, perlindungannya harus semakin jelas.
"Ini tuntutan yang harus kami sampaikan demi perbaikan dan kesejahteraan buruh di Jawa Timur. "Tuturnya.
Tidak hanya itu, ada juga terkait tuntutan penghapusan pajak dan denda kendaraan bermotor, karena ini wewenang Gubernur Jawa Timur, "buruh pabrik itu mayoritas menggunakan kendaraan roda 2 sebagai alat transportasi, dan kendaraannya banyak yang mati, "tambahnya.(Syafii/Yus).
