Pasuruan, Pojok Kiri
Sudah 10 tahun lebih jalan kabupaten mulai dari dusun Keputih Wonosunyo samapi belahan kecamatan Gempol di biarkan rusak tak ada perhatian dari pemerintah kabupaten Pasuruan, meski pemdes Wonosunyo sudah berupaya mengajukan perbaikan tiap tahun.
"Sudah 10 tahun jalan rusak tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah. Padahal sudah kami ajukan beberapa kali namun tidak ada respons," kata kepala desa Wonosunyo Saleh, saat di konfirmasi awak media Pojok Kiri di rumahnya, kamis (15/5/2025).
Sepanjang jalan mulai memasuki desa Wonosunyo dari arah desa Sumbersuko dusun keputih, jalan tersebut mengalami kerusakan cukup parah, sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas, terutama ketika musim hujan.
Tidak jarang, dengan kondisi tersebut, sering kali terjadi kecelakaan. Apalagi medan jalanya menanjak dan menurun, karena desa Wonosunyo merupakan area pegunungan, lereng gunung Penanggungan.
"Serba repot seperti saya ini, kita ambilkan uang dari ADD atau DD ngak boleh, karena kewenangannya beda. Keselamatan masyarakat harus tetap kita jaga, apalagi anak-anak sekolah. "Ungkap Saleh.
Upaya itu sudah dilakukan sering kali oleh kades wonosunyo supaya dapat perhatian dari Pemda kabupaten Pasuruan terutama dinas Bina Marga yang Terkait.
"Proposal sudah kita ajukan ke Pemda, bangkan selalu kita masukkan di Musrenbangdesa atau musrenbangcam, namun sampai saat ini tak dapat perhatian, "ucapnya.
Karena tidak kunjung ada perhatian maupun upaya perbaikan dari pemerintah kabupaten Pasuruan melalui pemerintah desa Wonosunyo, masyarakat dan kepala desa Wonosunyo melakukan upaya perbaikan swadaya, jalan kabupaten yang rusak sepanjang itu di cor dengan semen. Namun alam berbicara lain, anggaran dan kekuatan ekonomi masyarakat desa Wonosunyo juga terbatas.
Satu meter rusah di cor, 10 meter aspal jalan terkelupas. 10 meter di perbaiki, 100 meter tambah parah. Mulai dari yang menghabiskan 10 bal semen sampai 50 bal semen sudah dilakukan masyarakat desa Wonosunyo agar pengguna jalan dan anak-anaknya selamat saat pulang pergi sekolah, atau saat bekerja. Tapi kerusakan makin tahun makin parah, akhirnya masyarakat Wonosunyo nyerah, berharap Pemda melalui dinasnya Bina Marga kabupaten Pasuruan segera merealisasi pembangunan jalan tersebut.
"Kita sudah upaya dengan swadaya, tapi bagaimana lagi kerusakannya makin parah, gak mentas sak iki, remek aku. "Kata Saleh.
"Kasian warga wonosunyo, sering kali terjadi laka, terutama anak-anak Psekolah, yang tiap hari aktifitas, apalagi anak-anak yang dari desa lain, sekolah di SMK Taruna Wonosunyo. "Tambahnya.(Syafii/Yus).