Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kasun Wonoayu Kecewa, Anggap Dugaan Warganya Tak Mendasar




Pasuruan, Pojok Kiri
Paulos Soares, Kasun Wonoayu desa Gempol, kecamatan Gempol memberikan klarifikasi tentang persoalan yang terjadi pada wargannya.

Pasalnya, belakangan ini warga dusun Wonoayu geram karena air sumur untuk kebutuhan tiap hari terkontaminasi limbah B3 yang di duga dari Pabrik PT. PSG yang ada di depan Balai desa Gempol.

Merasa tidak ada perhatian baik dari Pabrik maupun pejabat Desa, beberapa warga menduga Kasun Wonoayu terima upeti dari Pabrik PT. PSG.

Atas persoalan itu, Kasun Wonoayu, Paulos soares ngamuk, membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Dengan kejujurannya, ia menegaskan bahwa dirinya sudah bekerja sebagai seorang kepala dusun sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Sumpah demi Allah, sekarang saya menghadap ke barat. Satu senpun saya tidak pernah terima uang dari pabrik, mulai dari saya jadi Kasun sampai sekarang, "ujarnya pada awak media Pojok Kiri, Selasa(17/12/2024) di balai desa Gempol.

Menurutnya, setelah dirinya menerima informasi Berita Pojok Kiri dari Mbak Mega warga Wonoayu yang berjudul Ratusan Sumur Warga Dusun Wonoayu-Gempol Tercemar Limbah B3, Warga Jadi Geram. Merasa namanya tercatur, dirinya langsung mendatangi narasumber untuk klarifikasi yang ada di berita. Paulus datangi rumah narasumber.

Bahkan dirinya ancam warganya untuk menaikkan menjadi kasus hukum. Namun Paulos soares sadar apapun itu masalahnya, mereka tetap warganya.

"Sampian (anda) jangan buat masalah, saya bisa naikkan masalah ini, sebagai tuduhan yang tidak ada dasar buktinya.
Pernahkah sampian melihat langsung bahwa saya keluar-masuk pabrik untuk terima upeti. Apa pernah sampian lihat saya terima uang dari pabrik.Tapi sampian kok bisa menduga saya terima uang dari pabrik. Tapi aku masih sadar kalau sampian ini warga saya, "umpatnya.

"Memang saya sempat ngamuk, "ucapnya pada Pojok Kiri.

Di persoalan lainnya, mengenai pencemaran Kasun Wonoayu mengakui kalau penyebab pencemaran B3 sampai mencemari sumur warga tersebut berasal dari PT. PSG yang ada di depan balai desa Gempol.

"Memang benar, pabrik tersebut memang membuang limbah secara langsung ke sungai anak Wrati yang ada di dusun Wonoayu, "jelasnya.

"Limbah itu di buang langsung ke sungai, tau sendiri terkadang air itu kalau hujan deras , airnya ngak mengalir ke timur, malah ke barat, akhirnya berdampak pada warga, "tambahnya.

Diceritakan, bahwa dulu, era Kades Khamdi pernah di tegur bahkan selokan pabrik tersebut pernah di tutup.

Terkait ulah Pabrik PT. PSG yang ngawur, Kasun Wonoayu berjanji akan melakukan teguran dengan Kepala desa Gempol, " saya akan melakukan koordinasi dengan kepala desa dan Pak Carik untuk masuk pabrik, agar persoalan ini cepat di Carikan solusinya.

Iapun berharap Warga dusun wonoayu yang sumurnya sudah terkontaminasi limbah, layaknya mendapatkan layanan sambungan air bersih. 

"Sudah saya usulkan, namun sampai sekarang belum dapat tanggapan, bahkan data Kartu Keluarga dan KTP sudah saya serahkan ke pak Doni yang minta KK itu. Tapi sampai saat ini belum ada informasi kabaran ke dari PDAM, "tuturnya.Bersambung. (Syafi'i/yus).