Pasuruan, Pojok Kiri
Warga desa Carat mengeluhkan jalan poros Kecamatan Gempol, penghubung desa Carat dan desa Bulusari, Kabupaten Pasuruan, yang rusak parah dan memprihatinkan, serta dinilai sangat membahayakan pengguna jalan dan resahkan warga setempat karena debunya mengotori rumah Sera mengganggu pernapasan.
Berdasarkan hasil liputan wartawan Pojok Kiri, pada selasa siang, rabo (23/10/2024) kondisi jalan poros tersebut, yang merupakan akses penghubung di Kecamatan tersebut kondisinya rusak parah sepanjang sekitar kurang lebih setengah kilo.
Nasikin warga desa Carat berharap pemerintah setempat dapat segera memperbaiki jalan yang kondisinya sangat rusak parah itu.
"Jalannya memprihatinkan mas, harapannya agar segera diperbaiki. Akibat kondisi jalan yang dipenuhi lebung itu, aktivitas warga masyarakat terhambat, sehingga kerap kali terjadi laka, bahkan selama musim kemarau panjang debunya membuat sesak pernapasan warga di sepanjang jalan ini, "kata Nasikin.
Ia juga heran, kenapa ada sisa ruas jalan sepanjang ini tidak segera di lanjutkan, padahal di ujung Utara sudah di paving, di ruas jalan selatan juga sudah di paving, warga jadi tak habis pikir, kok tebang pilih yaa!??
Anam yang setiap hari melintasi jalur itu mengatakan akibat dari rusaknya jalan tersebut sudah banyak pengguna jalan yang celaka di jalur itu.
"Selain sering menimbulkan kecelakaan, jalan rusak itu sangat menyusahkan warga setempat, karena debunya, apalagi jalan ini sering di lewati kendaraan besar pengangkut sertu, semakin tambah parahnya jalan. "kata Anam.
Ruas jalan yang licin akibat krikil-krikil yang terkelupas dari aspalnya, membuat semakin parahnya jalan tersebut untuk dilintasi, selain itu tampak jalan tersebut banyak lubang-lubang yang membahayakan, apalagi sebentar lagi musim hujan makin dekat.
Ditambahkan Nasikin, pemilik usaha jual beli kendaraan ini berharap agar Pemerintah Daerah senantiasa memperbaiki jalan tersebut, karena tingginya mobilitas pergerakan ekonomi di jalan tersebut.
"Harapannya, segera diperbaiki, karena jalan tersebut setiap hari dilewati para pengangkut hasil bumi, logistik, dan bahan pangan lainnya," kata Nasikin.(*/Syafi'i/Yus).