Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Cuaca Ekstrim, Steakholder Tanggap, Darurat Kebakaran



Pasuruan, Pojok Kiri
Hutan di lereng Gunung Prau yang terletak di Area wisata Goa Jepang, dusun Ngelawang desa Watukosek kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, terbakar, pada Kamis (11/10/2024)siang. Menurut beberapa saksi mata dilokasi kejadian, api mulai terlihat sekitar 12 .30 wib. Api dikabarkan hampur mendekat puncak.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Watukosek, Maskur menerangkan, api mulai terlihat jelas tadi siang, saya langsung berkoordinasi dengan markas Brimob watukosek untuk meminta bantuan pemadaman, dia juga menghubungi pihak damkar dan ketua FPRB kecamatan Gempol, Hadi Suar, untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak BPBD kabupaten Pasuruan.

Amat di sayangkan Gapura Wisata Goa tak cukup untuk dilalui kendaraan water kenon, sehingga kendaraan tidak bisa mendekati titik api, meski tetap bisa di atasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Maskur berjanji akan membongkar Gapura tersebut, dan akan di ganti dengan bentuk lain agar kendaraan water kenon bisa masuk.


“Area yang terbakar cukup luas ditambah tingkat kesulitan Medan, berkat kesigapan mobil water Canon milik Brimob dan damkar, alhmdulillah api bisa dipadamkan, "tutur Maskur.

Sementara itu perwira penjaga dari Brimob watukosek Indra yang terlibat langsung pemadaman mengatakan “kebakaran di lereng gunung perahu terjadi sejak sekitar pukul 12.30 WIB. Menurutnya, area yang terbakar cukup luas dan apinya lumayan besar, dari pihak Brimob kami menyalurkan 8 tangki air dalam water Canon, ia mengaku tidak mengetahui pasti apa penyebab kebakaran itu, begitu juga berapa luasan yang terdampak”.ucapnya.

Menurut Maskur, kebakaran ini diduga kuat dipicu oleh suhu panas ekstrem yang terjadi saat ini. Panas tersebut memudahkan sebabnya percikan api dari gesekan ranting, atau ada orang yang sembrono membuang putung rokok di area ini, yang kemudian menyebar dengan cepat di kawasan lereng gunung.

Meskipun penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, karena antara saksi mata yang satu dengan yang lain tidak sama informasinya, namun yang pasti kondisi cuaca yang kering dan angin kencang turut memperburuk situasi, sehingga api sulit dikendalikan.

Dampak dari kebakaran ini cukup serius, terutama terhadap lingkungan sekitar. Sehingga acap kali kepala desa Watukosek selalu menghimbau kepada warganya, jangan sampai melakukan aktifitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan. 

"Seringkali saya sampaikan kepada warga saya, jangan melakukan aktifitas yang bisa memicu kebakaran hutan, apalagi saat musim kemarau kayak begini, karena tiap tahun selalu begitu, "tuturnya saat di temui jurnalis Pojok Kiri di lokasi kebakaran.

Upaya pemadaman api tetap di lakukan, bahkan mobil water kenon siaga di atas gunung Prahu, melalui jalan Kantor Lapan. 

Tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk perangkat desa watukosek, FPRB, Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Pasuruan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Pasuruan, serta Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tim dari Perhutani, tim dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dan Tim Water kenon Brimob WatuKosek juga ikut terlibat untuk memantau kondisi kebakaran.

Sampai berita ini ditulis Pojok Kiri api belum sepenuhnya bisa dipadamkan, semua masih fokus untuk memastikan bahwa api tidak mencapai pemukiman warga yang berada di sekitar area hutan. Hingga saat ini, proses pemadaman masih berlangsung, dan situasi di lapangan terus dipantau secara ketat.(Syafi'i/Yus).