Pasuruan, Pojok Kiri
Pasar adalah denyut nadi perekonomian daerah, dan Pedagang adalah pejuang sesungguhnya yang menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi beberapa tahun lalu, kini Plaza Gempol mampu bangkit dari terpaan isu dan berita miring. Se belumnya di anggap paling terpuruk dan paling sepi semenjak usai di bangunnya pasar lama Gempol menjadi Plaza Gempol.
Berkat sentuhan pejuang-pejuang Ekonomi plaza Gempol berubah drastis, puluhan pedagang sayur dari berbagai daerah, khusunya pedagang sayur dari Pasuruan
menyulab area plaza Gempol menjadi Grosir Sayur terbesar di segitiga Emas Gempol.
Tak hanya itu, dukungan warga
serta kearifan lokal masyarakat desa Gempol, para pedagang merasa nyaman dan aman dalam menjalankan roda perekonomian di area plaza Gempol.
Kini dalam waktu kurang dari satu tahun, Plaza Gempol sudah bisa jadi penyumbang Retribusi Pasar terbesar kedua se-kabupaten Pasuruan, setelah pasar Cengho Pandaan.
Didampingi ketua Paguyuban pedagang Plaza Gempol, Subakir, kepala mantri Pasar Mochammad Arif dan staf Bendahara Pasar Arie menyampaikan bahwasannya semenjak adanya pedagang - pedagang sayur menempati Plaza Gempol, pendapatan retribusi mengalami pertumbuhan yang sangat seknifikan, terbesar kedua setelah pasar Cengho Pandaan.
"Alkhamdulillah Plaza Gempol semenjak 9 bulan yang lalu retribusinya tiap bulan mengalami pertumbuhan, bahkan pridakt ke dua setelah Cengho, "ungkapnya.
Bersama ketua paguyuban dan mantri pasar, awak media di ajak tanya jawab langsung dengan para pedagang sayur, pada Senin (10/9/2024).
Dalam keluhannya para pedagang sayur berharap kepada pemerintah daerah untuk segera di bangunkan fasilitas sosoran (atap pelindung dari terpaan hujan) , menghadapi musim hujan tahun kedepan.
"Kalau bisa secepatnya segera pemerintah daerah, melalui disperindag, sosoran untuk pedagang sayur ini segera di bangun. Supaya pembeli dan pedagang merasa nyaman, tidak hengkang, dan dagangannya tidak rusak atau basi, "terang Subakir.
Jangan sampai keramaian di plaza Gempol ini kembali sepi karena tidak tanggapnya pemerintah daerah khususnya Disperindag atas keluhan pejuang-pejuang ekonomi ini.
Karena pemerintah kabupaten Pasuruan selaku pihak yang menjalankan penyelenggaraan pemerintahan, Salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan kepada pelaku usaha termasuk para pedagang yang ada di Plaza Gempol.
Hal senada juga di sampaikan Mantri Pasar, "kalau dibangun sosoran, insya Allah pedagang dan pembeli nyaman. Tidak hanya itu, kalau ada sosorannya, bnyak pedagang yang mau berjualan di sini. Jadi lapak ini akan terisi semua, "tandasnya.
Ia juga memohon kepada paguyuban Pedagang, bagaimana enaknya pedagang.
"Di sini sudah kerasan, cuman kalau terganggu adanya hujan, kalau panas mungkin bisa di antisipasi, kalau hujan yang itu tidak bisa di antisipasi, "ucap Subakir.
Salah satu pedagang sayur Kariyono dari kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan meyakinkan semenjak dirinya berdagang di area Plaza Gempol dirinya merasa nyaman, banyak pembeli yang berdatangan, apalagi pelanggannya, meski di awal awal merintis dirinya harus bersaing di sisi harga.
"Awalnya pembeli tidak maubeli di sini, tapi dari hasil kesepakatan teman teman, harga di bikin bersaing untuk menarik pembeli. Akhirnya harga di selisihkan, "ungkapnya.
Tidak hanya menarik pembeli, para pedagang sayur akhirnya merasa nyaman, sehingga para pedagang sayur saling memberikan informasi nyamannya berdagang di Plaza Gempol. Dari hanya beberapa pedagang sayur , seiring waktu jumlah pedagang sayur menjadi 70.
Kariyono yang setiap hari mampu menjual rata-rata tonase sayur Kentang 7kwintal, Gubis 5kwintal, Bawang seledri 5kwaintal, merasa bersyukur, bapak 3 anak ini mampu menabung.
Ia berharap yang sama kepada pemkab Pasuruan untuk segera dibangunkan sosoran atap teras lapak Grosir Sayur.
"Keluhan kami para pedagang sayur terkendala payon, atau sosoran, supaya tidak kepanasan dan kehujanan. Karena kalau kepanasan atau kehujanan dampaknya dagangan kami rusak, pembeli kwatir berkurang dan tidak merasa nyaman. "Ungkapnya.
Begitu juga terkait dengan penanganan sampah selama ini menurut Subakir di Plasa Gempol baik-baik saja dan terkendali.
"Tidak ada sampah yang tercecer, kita sudah koordinasi dengan pasar dan paguyuban, mulai siang sampai jam 10 malam, begitu tutup, sampah pasar langsung di tangani, sapu bersih, "tegasnya. (Syafi'i/Yus).