Pasuruan, pojok kiri.
Rapat perdana Pansus kopi kapiten di manfaatkan semaksimal mungkin oleh anggota pansus untuk mengungkap brending kopi asal Kabupaten Pasuruan yang menelan anggaran puluhan miliar tersebut,rapat yang di laksanakan pada pukul 13. 00 dan selesai pada pukul 15-30 menit banyak terfokus pada seputar alokasi anggaran,status brending serta nilai manfaat bagi para petani kopi
Dalam tujuh tahun terakhir, Pemkab Pasuruan cukup getol mempromosikan brand yang ternyata membawahi brand-brand kecil milik petani. Berbagai kegiatan di lakukan seperti pameran, promosi yang menelan anggaran fantastis.
Rapat Pansus Tata Kelola Kopi Khas Kabupaten Pasuruan di Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, kemarin (18/3).ketua pansus kopi kapiten, Najib, pelaksanaan pansus ini untuk mengetahui latar belakang kopi kapiten. Terbukti dalam pansus ini sendiri, kopi kapiten sejak tahun 2015 hingga 2023 mendapat anggaran sebanyak Rp 10 milyar.
" pansus kopi kapiten tujuannya untuk mengetahui latar belakang kapiten ini apa. Sehingga nanti kami melakukan kroscek dengan data yang sudah kami himpun barusan," jelas politisi PKS ini
Anggota Pansus dari fraksi Gerindra Kasiman menyebut, dana yang digelontor pemerintah untuk kepentingan kopi Kapiten selama ini, tidak main-main. Nilainya sesuai DPA, mencapai Rp10,350 miliar. Angka tersebut akumulasi selama 2015 hingga 2023.
”Yang jadi persoalan adakah regulasi apa yang mendasari pemerintah cukup berani membuat fokus kebijakan untuk Kopi Kapiten. Lebih-lebih logonya ada wajah mantan Bupati,” kata Kasiman.
Dalam RPJMD,lanjut Kasiman, tak ada arah kebijakan pemerintah yang terfokus pada sektor perkopian. Tapi faktanya Kenapa anggaran sebesar itu, bisa saja Pemkab mendukung sektor pertanian lain. misalnya saja untuk pertanian padi, jagung, tebu atau tembakau.
”kita semua mengetahui kebaradaan Kopi Kapiten ini hanya brand, tidak punya otoritas produksi, tak punya kebun. Ini kan sama halnya, pemerintah membiayai Alfamart atau Indomaret yang tak punya kebun tebu tapi jualan gula, tak punya kebun semangka tapi jualan buah-buahan.
Terpisah,Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lilik Widji mengatakan bahwa anggaran untuk para petani kopi di Kabupaten selama beberapa tahun secara komulatif besar yakni Rp 10 miliar,dana itu diberikan kepada 8 kecamatan yang memiliki potensi kopi. Lilik juga menjelaskan ada sebanyak 163 kelompok tani dari 8 kecamatan Kabupaten Pasuruan memiliki brand sendiri-sendiri.
”Namun tetap diatas brand kelompok tani tersebut diatasnya masih ada logo kopi kapiten,” bebernya.
Sejak 2015 – 2023 anggaran yang di pergunakan untuk beberapa kegiatan di setiap tahun secara detail, muaranya adalah untuk peningkatan SDM Petani , fasilitasi mulai dari proses hilir hingga paska panen,
”juga peningkatakan produksi dan produktifitas tanaman kopi melalui perbaikan kebun melalui standart GAP ( budidaya ),GHP ( good handling Praktice : red ) untuk meningkatkan paska panen”beber Lilik.
Upaya lain di lakukan dinas pada pelaku petani kopi membentuk OPH di kelompok untuk meningkatkan struktur kelembagaan dan rantai pasok kepetani,upaya tersebut di lakukan dengan menggandeng lembaga yang sudah memiliki kompetensi di bidangkan.(H/yus)