Pasuruan, Pojok Kiri
Karnaval umum di Beberapa dusun desa Randupitu adalah wujud dari bersatunya keragaman budaya yang ada Indonesia. Terlihat, mayoritas peserta memakai pakaian adat daerah di nusantara. Mulai dari Jawa Timur, Bali, Madura, sampai Dayak Kalimantan dan kostum karnaval umum lainnya.
Kepala desa Randupitu usai membuka di mulainnya karnaval di depan peserta karnaval menyampaikan pada awak media Pojok Kiri rasa bangga dan apresiasinya partisipasi atas antusias warga dalam memeriahkan puncak peringatan HUT RI ke 78 di Randupitu kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Karnaval ini sudah di lakukan yang ke 3kalinya, selama bulan Agustus ini di mulai dari dusun Randupitu, dusun Babat, dan saat ini di dusun Gesing.
Menurutnya, tanpa peran aktif warga kegiatan-kegiatan dalam menyemarakkan HUT RI tidak akan hidup, kami hanya mensupport saja, kalau di hitung dari sisi biaya, mereka tidak memperhitungkannya, yang penting guyub, rukun, semarak dalam memeriahkan pesta kemerdekaan RI yang Ke-78, terangnya.
Fuad menyebut, karnaval ini baru ada di desa Randupitu, semangat warga, antusiasnya sangat luar biasa, bahkan peserta karnaval dari rangkaian ketiga dusun mencapai seribu lebih peserta yang diikuti oleh hampir seluruh
lingkungan RT.
Saat ini Minggu (3/9/2023) dengan mengusung tema Sedekah Bumi dan Karnaval, Bentuk rasa syukur warga dusun Gesing, dalam Rangka Memperingati HUT RI KE-78. Belum lagi Karnaval sebelumnya yang ada di dusun Babat juga mengadakan Pentas seni dan panggung hiburan dalam rangka memperingati HUT RI Ke-78 , aparatur dusun dan karang taruna bina remaja dusun Babat desa Randupitu, dan Hal yang sama juga di adakan di dusun Randupitu.
Peserta karnaval di Dusun Gesing terdiri dari
RW. 6,7,8,9,10 yang berjumlah 12 RT. Yang tiap tiap Rt. Menunjukkan kebolehannya dalam karnaval. Kasun Gesing Idris yang di dampingi BPD Gesing, Suhardi mengungkapkan bahwasannya itu murni kreasi pemuda pemudi dusun Gesing, dengan berbagai tema, ada Sakera melawan Belanda, Anoman bedes puteh dan lain sebagainya. Penampilan Replika Bedes putih Dengan iringan musik DJ ogoh-ogoh bedes puteh ditandu diputas, menambah takjubnya iringan karnaval.
“Seluruh warga antusias. Selain membuat replika bedes puteh setinggi 3 meteran, para pemuda-pemudi berlatih menyiapkan peran masing-masing. Dan itu bobotnya sangat berat perlu puluhan tenaga anak muda untuk mengangkatnya,” ujarnya.
Dengan konsep atau tema “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, Mochammad Fuad mengungkapkan bahwasannya karnaval yang ada di desa Randupitu merupakan esensi dari keberagaman yang ada di nusantara. Meski, berlatar belakang adat budaya yang berbeda-beda tetapi peserta larut dalam kekompakan, kerukunan dan bersama di dalam meramaikan event karnaval.
Meski cuma digelar sehari di tiap-tiap dusun Fuad berharap dengan adanya karnaval ini banyak dampak positif yang diciptakan. Seperti, makin erat dan harmonisnya persatuan di tengah warga serta bergeraknya perputaran ekonomi disela-sela keramaian karnaval.
Karnaval di desa Randupitu sangat menarik minat warga. Jika di tempat lain hanya disuguhkan dengan penampilan kreativitas dan atraksi dari peserta. Di Randupitu, panitia di tiap-tiap dusun sampai menyiapkan hadiah jutaan Rupiah yang berfareatif.
Kebetulan, karnaval ini baru pertama kali digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-78 Kemerdekaan Ri.
“Karnaval ini tak hanya menampilkan pawai kebangsaan saja. Namun ada juga pagelaran kreasi seni budaya dari masing-masing RT (Rukun Tetangga), tahun depan akan saya satukan sedesa, bukan lagi per dusun, ” beber Fuad.
Semangat dan kreatifitas warga Randupitu ini bukan kaleng-kaleng, terbukti saat Fuad ikutkan kreatifitas warganya dalam lomba karnaval, pilar Pawai Pada Acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) Tahun 2023 yang di gelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pada Sabtu, 26 Agustus sampai Minggu, 27 Agustus 2023 di Taman Candra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, desa Randupitu mendapatkan juara ke 3.
Kebanggan ini tidak hanya di apresiasi oleh Kades Randupitu saja, Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi juga mengapresiasi, ia bahkan meminta kepada Kepala desa Randupitu untuk Foto bersama. (Syafi'i/yus)
