Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Karangrejo, Menuju Desa Tematik



Pasuruan, Pojok Kiri
Sebagaimana umumnya pemukiman padat penduduk di wilayah kecamatan Gempol, khususnya desa Karangrejo yang merupakan desa terpadat kedua setelah desa Kejapanan. Dinamika sosial dan lingkungan yang sulit diurai: ketidakseimbangan tata kelola lingkungan, kohesi sosial yang belum sempurna, masalah kebersihan, kesehatan, dan sejumlah permasalah umum yang tipikal di setiap kampung padat penghuni. Problem yang terdapat lorong-lorong gang sempit, dan di beberapa sudut menjadi sasaran rutin genangan air, banjir kala musim hujan. Apalagi masa pandemi covid 19 selama 2 tahun kemarin.

Keterpurukan akibat covit 19, dan kasus kasus sosial, Kades Karangrejo M.zainul melakukan terobosan jangka pendek dan jangka panjang dengan membangun sarana ketahanan pangan, yaitu membangun greenhouse, dan dapur olahan.

Tanam kangkung, bukan berarti jual kangkung, atas dorongan M. Zainul, Pokmas Wanita Unggul desa Karangrejo dan kelompok totalitas tanpa batas, saling mengisi, sehingga menghasilkan olahan kripik kangkung yang itu tidak ada ditempat lain.

Tidak berhenti disini saja, apalagi banyak faktor sosial lain  sehingga Kepala desa M. Zainul mendorong Pokmas Wanita Unggul desa Karangrejo dan kelompok totalitas tanpa batas, bagaimana desa Karangrejo bisa jadi desa tematik.

Zainul berharap desa Karangrejo bisa jadi desa tematik, dengan  memanfaatkan keunikan dan potensi yang dimiliki desanya.

Desa Tematik merupakan impian semua desa, tapi untuk menjadikan kampung atau desa tematik diperlukan mimpi besar, bagaimana mendesain dan mengembangkan tema tertentu, seperti desa budaya, desa agrobis, desa peternakan, atau desa pariwisata, dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan pariwisata dan promosi keunikan desa tersebut.

Untuk memperoleh itu  mereka, mendapatkan bimbingan dan arahan langsung dari Pembina Lingkungan Tingkat Nasional ( Ir.H Bambang Irianto) biasa dipanggil, di Gedung Dapur Olahan Hidroponik dusun Mlaten RT.001 RW.002 desa Karangrejo,  Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Sabtu, (5/6/2023).


Pada kesempatan tersebut M. Jainul selaku Kepala Desa Karangrejo menyampaikan di awal sambutannya,  bahwasannya pemerintah desa Karangrejo sudah memberikan sarana greenhouse, dan dapur olahan.
" Alhamdulillah dengan ketahanan pangan kami pemerintah desa sudah memberi sarana prasarana greenhouse dan dapur olahan, karena dengan dapur olahan ini kita bisa berebut dengan greenhouse tersebut. Karena dengan dapur olahan ini kami berkeinginan untuk meningkatkan produk kami, meningkatkan ekonomi kami dan juga meningkatkan keinginan dari masyarakat. "Terangnya.

Ir Bambang Irianto dalam paparannya menyatakan bahwa membangun Karangrejo harus tau potensinya, membangun dusun harus tau potensinya. Membangun lingkungan bukan hanya tanam menanam tapi dari berbagai potensi, harus secara menyeluruh. Artinya, tidak bisa hanya mengandalkan satu potensi saja. Melainkan antar potensi lain harus saling melengkapi.

Sumber Daya Alam (SDA)  dan Sumber Daya Manusia (SDM) desa Karangrejo yang terdiri dari berbagai macam latar belakang pendidikan, keahlian, bakat dan ide ini,  tidak dapat terbuka dan saling melengkapi jika tidak ada yang menggerakkan.

" Pertama secara Geografis, kita lihat lokasi dan strateginya, kalau kita lihat desa Karangrejo ini bertempat di jalur Premium, Pintu Gerbang Kabupaten Pasuruan. "Ucapnya.

Tahap berikutnya menurut Bambang, harus bisa mengidentifikasi penduduknya, dan mari kita potret desa kita.

“Jadi potret dulu semua keadaan lorong kampung saat awal membangun. Kemudian susun cita-cita bersama, rubahlah mindset warga dan tingkatkan soliditas warga,” ungkapnya.

Mulai dari diri sendiri mulai dari yang paling gampang, itu yang di sampaikan Bambang, "Jangan membangun kampung dengan uang, membangun lingkungan tidak boleh pakai uang, tapi dari barang bekas apa saja,"tambahnya.

Camat Gempol, Komari, yang dari awal mengikuti pemaparan materi terkagum-kagum, ekspresinya langsung jadi perhatian Narasumber, sehingga di akhir acara Komari dimintai komentarnya terkait dengan program ketahanan pangan di desa Karangrejo. Komentar Pak Camat...!!? " 

Komari mengucapkan terima kasih kepada  Bambang Irianto, yang berkesempatan hadir di Karangrejo, dengan adanya beberapa wawasan yang di sampaikan, "saya sangat berterima kasih sekali, bahwa warga masyarakat kami sudah di buka pikirannya diajak berfikir bersama, bagaimana menjadikan desa Karangrejo ini menjadi desa Desa tematik,  desa yang didesain dan dikembangkan dengan tema tertentu, seperti desa budaya, desa peternakan, atau desa pariwisata. "Paparnya.


Komari juga berharap setelah ini desa Karangrejo tetap menjadi desa Edukatif dan Kreatif, sehingga Karangrejo  mempunyai potensi edukasi, pemberdayaan masyarakat, seni budaya, wisata alam buatan, urban farming dan argowisata. Menjadikan desa Karangrejo menjadi desa wisata untuk umum dan khususnya warga desa Karangrejo. "Pungkasnya.

Kekurangan tidak boleh membuat kampung jadi lemah, sebaliknya harus mampu dikonversi menjadi peluang untuk menjadi kuat dan besar.

" Untuk yang di sampaikan oleh pak Bambang tadi, harus bersama-sama, tidak cukup pemerintah desa Karangrejo saja, tetapi seluruh warga masyarakat harus mendukung, bagaimana desa Karangrejo ini menjadi desa yang hijau, sejuk dan desa yang menyenangkan wisatawan. Siapapun yang ingin belajar tentang desa wisata, tentusaya sangat berharap Pak Bambang untuk bisa mendampingi terus program desa tematik , sehingga desa Karangrejo bisa menjadi desa tematik, sesuai apa yang di harapkan pemerintah desa bersama masyarakatnya daninibisa terwujud, "Desa Karangrejo Bangkit, Salam Pancasila".

Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala desa Karangrejo M. Zainul, Camat Gempol Komari, Ketua kelompok totalitas tanpa batas Leman,  Kasun, BPD, Kader PKK, Tokoh masyarakat di tiap-tiap dusun desa Karangrejo, Karangtaruna dan para pemerhati lingkungan.(Fii/Yus).