PASURUAN, pojok kiri
Kasus miras maut di Bangil, terus menyita perhatian. Desakan agar peredaran miras dibrangus, terus diserukan.
Tidak hanya kepada pihak kepolisian. Tetapi juga ke kalangan dewan. Hal ini seperti yang dilakukan LBH Brigade Gusdur.
Mereka mendatangi kantor dewan, untuk mendorong penertiban miras di Kabupaten Pasuruan. "Kami ingin agar kota Bangil dan sekitarnya, bersih dari miras. Supaya tidak ada lagi korban," kata Muslimin, ketua LBH Brigade Gusdur.
Menurut Muslim-sapaannya, dewan juga harus ambil sikap. Untuk penegakan hukum dan penegakan peraturan daerah. Agar bisa dijalankan dengan baik.
Sehingga, membuat Kabupaten Pasuruan bersih dari miras. "Kami juga mendorong agar kepolisian benar-benar serius untuk mengusut tuntas kasus miras maut yang merenggut tujuh nyawa di Bangil, Kabupaten Pasuruan. Jangan sampai peredaran miras merajalela. Kami tak ingin, ada korban-korban lain berikutnya,” pintanya.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengaku prihatin dengan insiden tewasnya tujuh orang, akibat menenggak miras. Ia pun ikut berduka atas insiden tersebut.
Karena, tujuh orang meninggal, bukanlah jumlah yang sedikit. Banyaknya korban yang meninggal itupula, seolah membuat nyawa seseorang tidak ada harganya.
“Kami akan mendorong kepolisian untuk selidiki hingga tuntas. Memang harus ditelusuri, apakah minuman yang ditenggak itu, minuman oplosan atau palsu,” jelasnya.(yus)
