Pasuruan, Pojok Kiri
Ayah Pras dan Bunda Yani pemilik Idola FM dan SS Idola menggelar buka puasa bersama dan santunan kepada anak-anak Yatim dan Dhuafa dari warga se-desa Kejapanan dan sekitar dusun Bandulan, Rabo (19/4/2023).
Bertempat di sanggar Idola FM dan SS Idola meeting room, acara ini dihadiri oleh seluruh karyawan Idola FM dan Anggota Sanggar Senam Idola, serta keluarga besar Ayah Pras dan Bunda Yani.
Acara saling berbagi di bulan romadhon yang dirangkai dengan santunan 85 anak yatim dan dhuafa, total semua 250.
Dalam tausiyahnya Ustat Hasan mengisahkan cerita sedih, saat itu di hari raya idul fitri, nabi Muhammad bertemu anak kecil yang sedang menangis di hadapan anak kecil lainnya yang sedang bermain.
"Wahai anak kecil, apa yang membuatmu menangis?" Rasul bertanya. Anak kecil itu belum mengenal Rasulullah.
“Wahai seorang bapak, ayahku telah mati dalam peperangan, semntara ibuku menikah lagi, dia makan harta milikku, kemudian suaminya mengusirku dari rumahku sendiri. Saat ini aku tidak punya makanan dan minuman, rumah dan juga pakaian,” Anak kecil itu mengadu.
"Saat aku melihat teman-temanku sedang bermain bahagia hari ini, aku merasa bapakku, akibatnya aku menangis." Lanjutannya.
Kemudian Rasulullah memegangnya dan bertanya, “Wahai anak kecil, apa hubunganmu jika aku menjadi bapakmu, Aisyah ibumu, Ali pamanmu, Hasan dan Husain saudaramu, serta Fatimah saudarimu?”
Mendengar ucapan Rasulullah, dengan seketika ia mengenal bahwa di depannya adalah Rasulullah.
"Bagaimana mungkin aku tidak rela kalau seorang Rasul mau menjadi ayahku." Anak itu menjawab senang.
Lalu Rasul membawanya pulang, memberikannya pakaian terbagus, memberi makan hingga kenyang, menghiasinya, dan memberikan wewangian di bajunya. Anak itu keluar sambil tertawa dengan raut wajah sangat bahagia.
"Sungguh sebelumnya aku merasa sedih dan menangis, namun saat ini aku benar-benar merasa bahagia," kata si anak.
"Sebelumnya aku kelaparan, sekarang tidak. Sebelumnya tidak punya baju, sekarang tidak lagi. Sebelumnya aku seorang yatim piatu, namun saat ini, Rasulullah menjadi ayahku, Aisyah ibuku, Ali pamanku, Hasan dan Husain saudaraku, dan Fatimah saudariku. ?" Katanya.
"Mudah-mudahan ayahku yang meninggal dalam peperangan itu dikarenakan berjuang di jalan Allah, aku pun ingin seperti ayahku." Gumamnya dalam hati.
Dari kisah Rasulullah di atas, kita bisa mengambil pelajaran jika pada hari raya Idulfitri tidak hanya bersilaturrahim dan saling memafkan. Melainkan juga menyantuni anak yatim, memberikan kebahagian kepadanya sehingga ia tidak merasa sedih dan meratapi nasib di hari nan penuh kemenangan tersebut.
"Anak anakku sekalian, siapapun kalian adalah keluarga besar Kanjeng nabi Muhammad SAW. Janganlah kau putus asa, dan untuk para hadirin semua, janganlah kau sia - siakan anak - anak Yatim ini. "Pesan Ustat.
Tausiyah yang menyentuh itu, membuat hadirin sadar, apa lagi Ayah Pras dan Bunda Sutiyani, sambil meneteskan air mata, kata-demi kata, " anak-anakku semua, semangat yaa nak, kalau ada apa -apa bilang bunda yaa Nak. Mudah mudahan anak-anakku ini selalu mendapatkan berkah dari Allah." Ucapnya lirih.
Kegiatan ini dilakukan oleh Ayah Pras dan Bunda Yani sebagai bentuk tanggung jawab dengan berbagi kebahagiaan terhadap anak Yatim dan dhuafa, bentuk ini secara tidak langsung merupakan penerus amalan yang pernah di lakukan Kanjeng nabi Muhammad.
Sesuai apa yang di tausiyahkan Ustat Hasan, "Apa yang di lakukan Ayah Pras dan Bunda Yani ini adalah penerus Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah Solowloh hu alaihi wasallam. " Tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Samsul Hidayat anggota DPRD kabupaten Pasuruan dari fraksi PKB yang turut hadir pada kesempatan tersebut, menyempatkan juga berbagi kebahagiaan kepada anak yatim.
"Segeralah melakukan kebaikan, mumpung berada di bulan yang mulia. Selalu tebarkan kebaikan dan berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan," ucap Samsul.
Anak-anak yatim yang menghadiri acara terlihat sangat antusias dan bergembira, setelah menerima tali asih dari Ayah Pras dan Samsul Hidayat, anak-anak tersebut di ajak makan bersama dengan Bunda Yani dan Ayah Pras. Terasa berkumpul lengkap bersama dengan keluarga, anak anak tersebut menikmati makanan sajian prasmanan.
"Saya bahagia bisa berbagi dengan anak-anakku ini semua, apalagi saya bisa makan bersama, " Kata Bunda Yani. (FII/Yus)