Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

4 Desa Di Kab.Pasuruan Minta Pindah Ke Kab.Sidoarjo


warga menumpahkan enceng gondok di depan kantor Dinas SDA dan DPRD Kab.Pasuruan.

Pasuruan,Pojok Kiri
Kekecewaan warga 4 desa di 2 kecamatan, telah pada puncaknya. Hal ini diketahui dengan adanya aksi damai warga 4 desa yakni Desa Cangkringmalang, Kedungringin,Kedungboto dan Tambakan di komplek perkantoran Pemkab Pasuruan - Raci dan gedung DPRD Kab.Pasuruan.

Kekecewaan warga 4 desa di 2 kecamatan ini,lantaran tidak ada kepedulian dari pihak Pemkab Pasuruan atas sungai wrati yang kian hari kondisinya sangat memprihatinkan.

25 Perwakilan warga empat desa yakni desa Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto (Kecamatan Beji) dan Desa Tambakan Kecamatan Bangil. Membawa enceng gondok dan di tumpahkan di halaman kantor Dinas Sumber Daya Air (Pengairan) yang berada di komplek perkantoran Raci-Bangil dan halaman gedung DPRD Kab.Pasuruan,Rabu (7/12/2022).

"aksi ini bentuk kekecewaan kami pada executif dan legislatif, yang tidak ada kepedulian dengan warga 4 desa," ucap Henry Ki Demang koordinator aksi.


Lanjutnya, kami forum DAS Wrati,warga dan beberapa perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Beji pada 24 Oktober hingga 4 Nopember 2022 kemarin telah gotongroyong membersihkan kali wrati dari enceng gondok, sepanjang kurang lebih 7km. Namun karena keterbatasan anggaran (uang urunan bersama),akhirnya giat pembersihan terhenti. Menyikapi hal itu, kami (Forum DAS Wrati) mengirim surat pada pihak legislatif dan eksekutif yang berisi bantuan pembersihan sungai wrati. Lagi-lagi kami dikecewakan dengan tidak adanya respon dari keduanya (legislatif dan eksekutif) utama pada pihak Dinas Sumber Daya Air (Pengairan)Pemkab Pasuruan.

Kasus sungai wrati ini sejatinya dari tahun ke tahun tetap saja sedemikian rupa, yakni banjir luapan sungai, enceng gondok dan bau busuk menyengat. Pihak Pemkab Pasuruan tidak mencari solusi untuj mengatasi hal tersebut dan hanya diam saja. Dan yang paling membuat kami mengelus dada yaitu adanya anggaran pada RAPD 2023 untuk pembangunan "kandang" Damkar Rp.25milyar. Sementara permintaan normalisasi dan pembersihan sungai wrati tak pernah tersentuh. Untuk itu dari 4 kepala desa di bantaran sungai wrati (Cangkringmalang, Kedungringin,Kedungboto,Tambakan) telah sepakat jika dalam 3x24 jam tidak ada action pembersihan sungai wrati,maka meminta kepada Bupati dan DPRD Kab.Pasuruan untuk melepas empat desa pindah ke Pemkab Sidoarjo,"ulas Ki Demang sapaan akrab koordinator aksi.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kab.Pasuruan H.Rusdi Sutejo yang di dampingi anggotanya Ilyas (Gerindra), Arifin (PDIP), Najib (PKS) dan Mahdi Haris (Golkar) berjanji dihadapan warga empat desa, akan menekan serta mewajibkan pihak terkait agar segera membersihkan sungai wrati pada minggu depan.

Dari data yang ada, setidaknya dalam 20tahun terakhir empat desa yang ada dibantaran sungai wrati tersebut, selalu menjadi langganan banjir dikala musim penghujan. Bahkan ditahun 2019 lalu banjir mencapai ketinggian dada orang dewasa.(sup)