Pasuruan, Pojok Kiri
Warga Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan menggelar sedekah bersih desa. Acara yang digelar di area tanah kas desa Dusun Penanggungan, budaya lokal dengan budaya Islam dan di meriahkan ratusan warga Kejapanan dengan wajah yang semringah. Sabtu (12/11/2022) itu dilakukan sebagai upaya membersihkan jiwa dan hati. Sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nasi tumpeng dan hasil bumi di arak dari Pasar desa Kejapanan menuju area sedekah bersih desa, warga disuguhi hiburan orkes dangdut dan Ludruk.
Terlihat hadir dalam kegiatan hiburan sedekah bersih desa yakni, H. Elyas S.H , Freaksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Pasuruan, Kepala desa Kejapanan, AKD Gempol, Sekcam Gempol, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas,Perangkat desa, Tomas, seluruh undangan lainnya dan ribuan warga yang melihat dan mengikuti berlangsungnya acara hiburan tersebut.
Saat di temui awak media Pojok Kiri DPRD Kabupaten Pasuruan H. Elyas S.H mengatakan kegiatan ini di kemas dengan sedekah bumi dan budaya nasional, dengan cara penampilan seni pertunjukan tradisional ludruk sebagai pusaka budaya Jawa Timur, untuk itu ia berharap agar kegiatan seperti ini selalu di lestarikan,karena menurutnya acara sedekah bumi ini merupakan budaya asli Jawa dan peninggalan para leluhur.
Hal senada juga disampaikan kades Kejapanan Rendi Saputra, menurutnya Ruah desa kali ini selain sebagai upaya membersihkan jiwa dan hati, sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita juga menggandeng UKM baik local desa Kejapanan juga luar desa Kejapanan untuk berjualan di lokasi acara.
Tidak hanya itu acara tersebut juga dilakukan upacara kirap tegal desa/sedekah bumi, Menurut Kadfes Kejapanan mungkin sudah ratusan tahun, karena kegiatan ini merupakan budaya adat jawa yang turun temurun dan sudah menjadi tradisi sampai saat ini.
Selain itu kades Kejapanan menjelaskan bahwa sedekah bumi ini di kemas sedemikian rupa sebagian besar dari hasil pertanian, kegiatan tersebut juga mempunyai makna sebagai bentuk ucap Syukur terhadap sang pencipta Allah SWT, serta menjalin kerukunan, kebersamaan dan kekompakan antar warga sehingga tetap terlihat guyup rukun.
Masih Kades, kegiatan tersebut mempunyai historis bawasanya dengan gambaran bentuk gunungan ialah simbolis agar bisa mencapai puncak kejayaan dan mempunyai tingkat budaya yang tinggi untuk selalu menjaga dan melestarikan Budaya peninggalan nenek moyang.
Wal hasil, acara hiburan serlama dua hari sedekah bersih desa juga membawa berkah bagi para pelaku UMKM desa Kejapanan. Dagangan mereka laris manis. Dan tentunya keuntungan pelaku UMKM yang didominasi masyarakat lokal pun meningkat.
Seperti yang diakui oleh Nur Hayati, pelaku UMKM di area acara,” Alkhamdulillah dagangan kami laris manis, berbagai penonton tumpleh di sini, Jadi lebih ramai sehingga ada peningkatan penghasilan. Kopi dan makanan lebih banyak yang beli," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan pemilik warkop di jalan mengarah lokasi. Menurutnya sejak jelang pelaksanaan ruah deso, pengunjung tempat usahanya selalu ramai.
"Kami senang sekali. Kami berharap bisa sering ada event kayak gini, sehingga usaha kami terus laris," ungkapnya.
Selama acara berlangsung pantauan awak Merdia Pojok Kiri, acara tersebut terbilang sangat sukses, apalagi saat hiburan ludruk, karena baru kali ini acara sedekah bersih desa Kejapanan di adakan di tanah Kas Desa Dusun Penanggungan, penataan UMKM tertata huruf U, menghadap Panggung, area Parkir yang luas dan aman di sisi timur, bahkan panitia juga membebaskan warga desa membuat area parker dadakan, yang penting dengan aturan dan aman, sampai acara selesai di hari kedua, awak media pun juga memantau kondisi keamanan parker, semua berlangsung tertib dan aman sampai selesai. Pedagang UKM dan mengemasi dengan senyum syukur (wajah kebahagiaan terpancar di wajahnya).
Rendi Saputra berharap acara ini juga mampu mendorong geliat perekonomian masyarakat desa Kejapanan yang sempat terpuruk karena hantaman pandemi COVID-19. (FII/YUS)