Pasuruan, Pojok Kiri
Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan masih terjadi di Indonesia khususnya di Kabupaten Pasuruan. Masyarakat masih BAB sembarangan di kali atau sungai. Bahkan mereka pun mandi dan mencuci pakaian di sungai yang sama, tidak hanya di situ mereka juga BAB di pekarangan, ladang semak – semak. Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit diare. Selain diare, balita mudah terserang pneumonia dari pencemaran tinja melalui udara, Lantaran mereka tidak memiliki sarana jamban yang sehat kini menjadi perhatian seruius dari Pemkab Pasuruan.
Upaya mengurangi kebiasaan buruk dan menanggulangi prilaku hidup tidak sehat tersebut Pemkab Pasuruan melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukinan Kabupaten akan memberikan bantuan pembangunan jamban gratis,untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Pasuruan akan membangun 1000 unit jamban sehat di 51 Desa yang tersebar di 20 kecamatan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan Eko Bagus yang di konfirmasi usai rapat kerja dengan komisi III DPRD,iya menuturkan pada tahun 2022 ini Pemkab Pasuruan akan membangun seribu jamban sehat bakal di bangun,Jumlah tersebut bila di bandingkan pada tahun sebelumnya ada kenaikan karena yang sudah terrealisasi ada 830 jamban.
Anggaran yang di siapkan untuk pembangunan jamban tidak bersumber dari APBD Induk,tapi Pemkab Pasuruan mengalokasikan dana dari DBHCHT( dana cukai ) sebesar Rp 2,5 miliar. . “untuk nilai Satu unitnya adalah Rp 2,5 juta untuk pelaksanaan pembangunan nanti di lakukan secara kontraktual “jelasnya
Dari 365 desa dan kelurahan di Kabupaten Pasuruan, baru 98 desa menyandang ODF ( artinya masyarakatnya sudah tidak BAB sembarangan ). Seperti contoh di Wonokoyo, Kecamatan Beji; Kejapanan, Kecamatan Gempol dan beberapa desa ataupun kelurahan lainnya. Sementara desa atau kelurahan lainnya masih banyak masyarakatnya yang buang air besar sembarangan.
Mantan sekretaris Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi ini menambahkan, pembangunan jambanisasi tersebut bakal digulirkan bulan Oktober. Progress kegiatan saat ini, proses pembangunan jamban itu, masih tahap perencanaan konsultan (Fii/Yus)