Pasuruan, Pojok Kiri
Jika pohon randu mulai berbunga,
maka itu pertanda hadirnya musim hujan. Jika kulit buah pohon itu mulai pecah dan jatuh ke tanah, maka itu pertanda musim kemarau segera datang. Bagi pengrajin kasur kapuk , sensasi salju-kapuk turun dari pohon randu pertanda rejeki telah berjatuhan, produksi kasur Kapuk randu bisa dimulai.
Desa Wonosari, selain dikenal sebagai lumbung padi desa setempat juga memiliki usaha kecil menengah. Sebagian sudah berkembang. Di antaranya home industri kasu kapuk randu, yang sudah ada lama sejak puluhan tahun. Maka tak heran, di Kecamatan Gempol desa Wonosari terkenal dengan prodak unggulannya Kasur Kapuk.
Namun saat ini bagi warga Wonosari usaha kasur kapuk mati total, pasalnya pengusaha dari luar negeri melalui rekanan dari Pati Jawa tengah membeli komuditi Kapuk randu langsung ke peteni - petani yang ada di desa - desa di wilayah Gempol dan sekitarnya.
"Tengkulak asal Pati yang menjadi rekanan pengusaha dari luar negeri itu membeli langsung ke petani dengan harga tinggi, saat membeli (nebas ke lahan) sambil membawa mesin pres. Buah randu langsung di masukkan mesin pres, " Ungkap Daman Huri.
Masuknya pengusaha yang langsung membeli komuditi Kapuk kepetani, disatu sisi membawa berkah tersendiri bagi petani kapuk randu karena mereka membeli kapuk dengan harga tinggi. Satu sisi petani kapuk jadi sejahtera dan menjadikan semangat untuk memperbanyak penanaman pohon Randu. Tapi sisi lain bagi usaha kecil menengah (UKM) pengrajin Kasur kapuk Randu hal ini jadi malapetaka karena komuditi Kapuk randu jadi langka.
Salah satu pengrajin kasur kapuk terbesar di desa Wonosari Daman Huri yang akrab dipanggil Pak Kades saat ditemui awak media Pojok Kiri , Kamis (18/8/2022) mengungkapkan, " Usaha turun temurun yang saya geluti ini sekarang bangkrut mati total Mas. Yak apa gak bangkrut, bahan baku Kapuk randu yang selama ini mudah aku dapat dari petani sekarang sulit didapat, kalaupun dapat harganya sangat mahal. " Terangnya.
Masih menurut Daman Huri, "Desa Wonosari Bisa dikatakan mempunyai produk unggulan kasur kapuk randu satu-satunya di kecamatan Gempol. Kemarin - kemarin kita dirontokkan oleh prilaku konsumen yang beralih ke prodak spring bed, namun kita masih bisah bertahan. "Ucapnya.
Langkahnya kapuk randu tidak hanya berdampak pada pengrajin kasur di desa Wonosari, namun juga menimpa ribuan pengrajin yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Bangkrutnya usaha sebabkan banyaknya pengangguran di desa - desa area UKM kasur, terutama karena dampak langkahnya Kapuk Randu, seperti yang pernah menimpa Siti, Ibu lima anak ini terpaksa banting aduk Ngebadut, karena usaha kasurnya bangkrut. Namun naas saat Ngebadut di jalan raya ia diciduk Satpol PP ,senin (31/1/2022). Ia terisak, saat diperiksa petugas Satpol PP Kabupaten Pasuruan.
“Usaha saya bangkrut. Saya terpaksa melakukannya. Untuk menyambung hidup saya dan keluarga,” aku ibu lima anak tersebut.
Siti mengaku, sudah sepekan sebelum ngebadut. Ia berhasil, setelah usaha kerajinan kasur lantainya bangkrut. Ia pun tak punya pilihan lain. Selain banting aduk menjadi badut. “Suami ada. Sekarang ngerosok,” sampainya.
Cerita diatas menandakan malapetakanya pengrajin Kasur kapuk Randu di Kabupaten Pasuruan.
Sulitnya mencari Komuditi Kapuk randu di Lumbung di lumbung sendiri, asosiasi pedagang kapok sambat ke Disperindag Kabupaten Pasuruan untuk mencari solusi terbaik, namun menurut keterangan mereka, pihak Diiperindag jawabannya tidak memuaskan.
" Pernah Saya dan Asosiasi pedagang kapok Randu sambat ke Disperindag, kalau ngak salah saat itu sebelum Hari Raya dalam kemasan buka bersama, Jawabannya "Berarti kan Bagus, Komuditi Kita Laku" , Ungkap Daman Huri. (Fii/Yus).