Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejumlah Mitra Usaha Rakoes Nasi Goreng Akui Terkena Imbas

Omzet Penjualan Turun 30%
Cindra, Mitra Usaha Rakoes Nasi Goreng yang berjualan di Jalan Arjuna Kecamatan Sawahan (Foto : Yudha)

Surabaya,Pojok Kiri
Viralnya pemberitaan sejumlah mitra usaha Rakoes Nasi Goreng yang membuat laporan polisi di Polrestabes Surabaya tanggal 8 Juni 2022 lalu tentang dugaan tindak pidana dan atau penggelapan dengan terlapor Direktur Utama (Dirut) PT. Rombong Sukses Bersama (RSB) Dede Heriawan rupanya berimbas pada omzet penjualan salah satu mitra usaha Rakoes Nasi Goreng.

“Omzet penjualan turun sampai 30%. Untung saya ada usaha lain, kalau ini mata pencaharian utama, apa tidak kasihan kepada keluarga saya karena potensi merugi,” keluh Cindra, mitra usaha Rakoes Nasi Goreng di Jalan Arjuna Kecamatan Sawahan, Jumat (17/6/2022).

Cindra menyayangkan langkah yang diambil oleh para mitra usaha tersebut. Menurutnya, manajemen Rakoes Nasi Goreng mulai awal dia gabung di bulan Juni 2021 dengan modal awal Rp 25 juta tersebut sudah mendukung mitra usahanya agar bisa berkembang dan untung.

“Saya di bulan November 2021 bahkan sudah balik modal dan setiap bulannya masih dapat untung setelah dikurangi beban gaji pegawai dan sewa stand,” ungkapnya.

Dia tidak memungkiri dalam perjalanan sebagai mitra usaha Rakoes Nasi Goreng memang pernah terjadi masalah, seperti pasokan beras yang banyak kutu atau ayam yang busuk. Namun, Cindra memuji manajemen Rakoes Nasi Goreng mau mendengar keluhannya dan akhirnya memberikan solusi.

“Contoh soal beras. Manajemen sampai mengganti merek beras 3 kali untuk mendapatkan kualitas yang terbaik bagi mitra usahanya,” paparnya.

Dirinya berpendapat, sejumlah mitra usaha yang melapor ke itu harusnya instropeksi dulu dan tidak terlalu banyak mengeluh sehingga usaha Rakoes Nasi Goreng yang mereka jalani tidak bisa berkembang dan maju.

“Apakah mereka yang melapor ke Polisi itu menjalankan sendiri outlet mereka. Kalau tidak, tolong tanyakan apakah mereka rutin mengontrol outlet sehingga apa yang menjadi kendala di internal dan keluhan konsumen bisa segera dicarikan jalan keluar,” tandasnya.

Cindra sendiri tidak habis pikir kepada sejumlah mitra usaha Rakoes Nasi Goreng yang melapor ke Polisi karena merasa ditipu atau digelapkan.

“Silahkan mas lihat sendiri rombong saya sudah setahun masih bagus. Kata mereka rombong kualitas jelek. Terus bumbu yang katanya beratnya dikurangi juga tidak pernah terjadi ke saya,” bebernya.

Menutup perbincangan, Cindra berpesan kepada sejumlah mitra usaha yang membuat laporan polisi tersebut kalau mau berbisnis franchise seharusnya jangan suka terlalu banyak komplain.
“Karena para mitra usaha memang wajib mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah diterapkan oleh waralaba tersebut,” tutupnya. (Yud)