Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kartu Kredit Milik Nasabah Bank Permata dan HSBC Dibobol

Pelaku Iming-Imingi Korban dengan Reward
Wachid Aditya Ansory, S.H., M.H., (kiri) dan Beryl Cholif Arrachman, S.H selaku PH-nya LSI (Foto : Yudha)

Surabaya, Pojok Kiri   
Nasib malang menimpa LSI (57), nasabah kartu kredit Bank Permata dan HSBC yang bertempat tinggal di Jalan Mawar Surabaya. Pasalnya, wanita paruh baya ini harus mengalami kerugian senilai Rp. 34.792.105,- karena kartu kreditnya tersebut telah dibobol oleh orang tidak dikenal.

Wachid Aditya Ansory, S.H., M.H., dan Beryl Cholif Arrachman, S.H., selaku Penasihat Hukum (PH)-nya LSI kepada Pojok Kiri, Rabu (8/6/2022) menceritakan kejadian pembobolan kartu kredit milik kliennya itu terjadi pada hari Kamis, 2 Juni 2022 sekitar pukul 15.13 WIB.

“Awal mulanya klien kami menerima telfon dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan Bank seluruh Indonesia. Orang tersebut mengetahui kalau klien kami adalah nasabah kartu kredit Bank Permata dan HSBC,” ungkap Adit, panggilan karibnya.

Lantas orang tersebut sambung Adit mengiming-imingi LSI mendapatkan reward atau hadiah karena menilai track record pembayaran kartu kredit bagus dan lancar. Pilihan reward kata Adit yakni voucher belanja Rp. 500 ribu atau satu set perlengkapan rumah tangga.

“LSI percaya karena orang itu telepon memakai kode daerah 021 yang menandakan berlokasi di area Jakarta bukan nomor Hand Phone. Klien saya memilih reward voucher belanja,” imbuhnya.

Namun untuk mendapatkan itu terang Adit, pelaku memberikan syarat kepada kliennya agar memberitahu nomor pin kartu kredit dan angka tiga digit yang ada di belakang kartu kredit miliknya.

“Tidak lama kemudian, ternyata terdapat pemberitahuan kepada klien kami kalau terdapat transaksi belanja logam mulia di Lazada dengan rincian menggunakan kartu kredit HSBC senilai Rp. 9.954.100 dan kartu kredit Bank Permata sebesar Rp. 24.838.005,” bebernya.

Beryl Cholif Arrachman, S.H., salah satu PH-nya LSI menambahkan patut diduga terdapat keterlibatan orang dalam bank. Alasannya menurutnya karena pelaku mengetahui kliennya adalah nasabah kartu kredit di Bank Permata dan HSBC.

“Tidak mungkin pelaku bisa mengetahui data nasabah klien kami kalau tidak ada keterlibatan oknum orang dalam bank tersebut,” tegasnya.

Berryl, sapaan akrabnya, menyayangkan rentannya perlindungan data pribadi kliennya sebagai nasabah bank. Berryl merasa prihatin atas kejadian yang menimpa kliennya itu. Ia meyakini kasus seperti dialami LSI ini bukan terjadi satu atau dua kali. Masyarakat harap Berryl tidak gampang mempercayai iming-iming hadiah melalui telepon dari orang yang tidak dikenal.

“Kami juga berharap kepada perbankan supaya menyimpan dan mempergunakan data pribadi nasabah secara baik dan benar karena terkait kerahasiaan nasabah,” pintanya.

Advokat berusia muda ini menerangkan, selain sudah melapor ke Bank Permata dan HSBC berkaitan kejadian pembobolan kartu kredit milik LSI, pihaknya juga sudah membuat pengaduan di Polrestabes Surabaya tanggal 3 Juni 2022.

“Laporan klien kami diterima dengan baik oleh Polisi dan diterbitkan Surat Keterangan Penerimaan Pengaduan Nomor : SKPP/B/590/VI/2022/SPKT/RESTABES SBY. Hari Kamis, 9 Juni 2022 klien kami dipanggil oleh Bank Pemata di Jalan Panglima Sudirman untuk diklarifikasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana memastikan pihaknya akan menindaklanjuti pengaduan dari LSI tersebut.

“Kasus baru dilaporkan. Penyidik sedang melakukan penyelidikan terkait pengaduan ini,” terangnya, Kamis (9/6/2022).

Pihak Bank Permata dan HSBC sampai berita ini diturunkan masih belum dapat dikonfirmasi. Sebab security yang bertugas di kedua bank swasta itu melarang Pojok Kiri untuk menemui pimpinan mereka.

Lilik Kristianto, salah seorang security HSBC Surabaya yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat Surabaya menyampaikan kalau urusan kartu kredit langsung ditangani kantor pusat HSBC di Jakarta.

“Biasanya kalau ada masalah nasabah melapor melalui telepon,” ucapnya, Jumat (10/6/2022).

Andik Sukrisno, security Bank Pemata KCP Panglima Sudirman berdalih wartawan harus membuat janji terlebih dahulu untuk bisa bertemu pimpinannya.“Kalau tidak janjian tidak bisa mas. Sebaiknya mas telepon di nomor ini dulu untuk janjian,” ujarnya sambil memberitahukan nomor telepon yang dimaksud. (Yud)