Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

CCTV di RSUD BDH Tak Bisa Pantau Pelaku Gendam Nenek Pinarsih

Koordinator Satpam Sayangkan Korban Tidak Segera Lapor


Pinarsih tunjukkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi di Polsek Benowo tanggal 18 April 2022 (Foto : Yudha)

Surabaya, Pojok Kiri
Pihak Satuan Pengamanan (Satpam) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) angkat bicara mengenai kejadian gendam yang menimpa Pinarsih (69), warga Jalan Manukan Lor sewaktu melakukan pemeriksaan rawat jalan, Kamis, (14/4/2022). 

“Pihak Polsek Benowo melalui Kanit Reskrim bapak Eddy barusan sudah menghubungi saya untuk koordinasi soal kejadian gendam tersebut,” ujar Koordinator Satpam Yoyon Sahrul kepada Pojok Kiri, Kamis (21/4/2022).

Yoyon, panggilan karibnya, mengatakan berdasarkan rekaman CCTV (Closed Circuit Television) awalnya dua terduga pelaku yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terlihat berbincang dengan Pinarsih di ruang Poli Visite.“Tetapi wajah kedua terduga pelaku itu tidak bisa terpantau CCTV, karena terhalang pilar,” ungkapnya.

Selain itu, kedua terduga pelaku itu menurut Yoyon masuk ke RSUD BDH melalui pintu belakang yang memang tidak terpasang perangkat CCTV.
“Memang di luar atau halaman gedung RSUD BDH belum dipasang CCTV. Tetapi kami sudah ajukan untuk pemasangan CCTV di area luar gedung RSUD BDH,” bebernya.

Ia menyayangkan korban Pinarsih terlambat melapor kepada pihak Satpam RSUD BDH. Sebab kejadiannya kata Yoyon sekitar pukul 12.00 WIB, namun Pinarsih baru lapor ke pihaknya pukul 16.00 WIB.

TKP gendam yang menimpa Pinarsih berlokasi di RSUD BDH Jalan Kendung, Kecamatan Benowo

Kalau setelah kejadian ibu Pinarsih langsung lapor, Yoyon memastikan pihak Satpam RSUD BDH akan menutup semua gerbang akses keluar masuk. 

“Setelah itu kita lakukan pemeriksaan kepada semua orang yang akan keluar dari sini,” tandasnya.

Disinggung apakah sebelumnya pernah terjadi kejadian gendam terhadap pengunjung atau pasien RSUD BDH, Yoyon menjawab belum pernah ada dan baru satu kali ini saja dengan korban Pinarsih.

“Biasanya kejadiannya adalah ada orang yang minta-minta sesuatu kepada pengunjung atau pasien. Namun pelakunya ternyata adalah pasien dengan gangguan jiwa,” pungkasnya menutup perbincangan.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Eddy Kris melalui penyidik yang menangani kasus gendam ini mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan.

“Ibu Pinarsih baru lapor kemarin. Langsung kami tindak lanjuti. Nanti bila ada perkembangan terbaru pasti kami kabari,” janji Hasan, penyidik Reskrim Polsek Benowo, Kamis (21/4/2022).
Akibat kejadian gendam ini, Pinarsih mengalami kerugian senilai Rp 10,6 juta terdiri dari uang tunai Rp 1,3 juta dan perhiasan emas seberat kurang lebih 15 gram. (Yud)