Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Penolakan SMAN Taruna Madani Terus Menggelinding



Pasuruan, pojok kiri
Wacana perubahan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madeni semakin memicu gejolak. Terbukti dengan kehadiran sejumlah alumni SMAN 1 Bangil ke kantor dewan.

Mereka mendorong agar rencana perubahan itu dibatalkan. Karena, keberadaan SMAN 1 Taruna Madani hanya membebani orang tua.

Menurut Sifak, salah satu alumni SMAN 1 Bangil, pendirian SMAN 1 Taruna Madani akan memberatkan orang tua siswa. karena, biaya sekolah akan menjadi mahal. Sementara, tidak semua warga Bangil mampu untuk menanggungnya.

Apalagi, di Bangil hanya ada satu SMA Negeri. “Kasian masyarakat Bangil yang ingin bersekolah di SMAN negeri. Kesempatan mereka akan berkurang,” sampainya.

Hal ini, bukan semata karena biaya. Juga faktor kuota. Karena, hanya dibatasi 200 siswa untuk warga Bangil. Padahal, saat ini, jumlah yang bisa ditampung, sebanyak 430 siswa. “Kuotanya hanya 400 anak. Sementara, 50 persennya untuk warga Bangil. Jelas berkurang dengan kondisi saat ini, yang mampu menampung 400 lebih anak untuk warga Bangil,” imbuhnya.

Terlebih lagi, sosialisasi masih minim. Banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai SMAN 1 Taruna Madani. “Kami tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan, tidak mengubah keberadaan SMAN 1 Bangil,” bebernya. 




Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi memahami apa yang dirasakan masyarakat Bangil dan para alumni. Ia mengakui, warga tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan, tidak mengubah SMAN 1 Bangil.

“Kami di legislatif, siap kok mendukung pendirian SMAN 1 Taruna Madani. Misalnya, persoalan lahan. Tapi, tidak dengan memigrasi SMAN 1 Bangil,” tuturnya.

Untuk itulah, pihaknya akan menyampaikan unek-unek tersebut ke tingkat DPRD Provinsi Jatim. Supaya, suara dari masyarakat bisa disampaikan ke Gubernur. Dengan harapan, perubahan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani dibatalkan.

Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Bangil, Imron Rosidi menyampaikan, sekolah Taruna yang ada di Jawa Timur, tidak menerima siswa lebih dari 200 anak. Karena, berkaitan dengan boarding school atau masalah asrama, penjagaan dan yang lainnya.

Namun, tidak demikian dengan SMAN 1 Taruna Madani nantinya. Untuk mengakomodir keinginan masyarakat Bangil, khusus SMAN 1 Taruna Madani akan menerima 400 siswa. Di mana, 200 siswa, khusus untuk pelajar Bangil dan sekitarnya. Sementara, 200 siswa lainnya, disesuaikan dengan aturan. Di mana, kuota untuk pelajar Jatim, sebesar 70 persen. Dan 30 persennya, di luar Jatim. Karena, harus se Indonesia.

Biaya sebesar Rp 2,5 juta yang dikenakan, untuk kepentingan siswa. Baik untuk makan dan minum hingga kebutuhan lainnya selama tinggal di asrama. Sementara, pendaftaran sebesar Rp 17,5 juta digunakan untuk biaya masuk. Termasuk di dalamnya, untuk seragam.(yus)