PASURUAN , pojok kiri.
Pernyataan kontroversi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah, mengundang amarah kalangan LSM dan wartawan. Mereka menggruduk Pendopo Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf untuk mendesak pencopotan Hasbullah.
Wakil Gubernur LIRA Jawa Timur, Ayik Suhaya mengungkapkan, pernyataan Hasbullah benar-benar menginjak harkat dan martawan LSM dan wartawan. Apa yang diucapkannya, dengan mengancam akan membunuh dan mematikan wartawan maupun LSM, merupakan pernyataan yang tak pantas diutarakan seorang kepala dinas.
“Profesi kita ini mulia. Untuk memfasilitasi kepentingan pemerintah dan masyarakat. Tetapi kemarin, Saudara Hasbullah menginjak-nginjaknya. Kita diancam untuk dibunuh dan dimatikan. Ini gaya-gayaan preman,” pekik Ayik Suhaya didepan pintu gerbang Pendopo.
Ia memandang, Hasbullah tidak layak menduduki Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. Karena, ucapannya tersebut, sangat menciderai hati LSM dan wartawan.
Karena itulah, ia mendesak agar Bupati, Sekda dan BKD, untuk segera mencopot Hasbullah sebagai Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan. “Kami tunggu 24 jam. Harus segera dicopot dari jabatannya,” tandas Ayik.
Bahkan, ia pun mewanti-wanti, akan memperkarakan persoalan ini. Karena, ia menganggap, ada unsur pidana, atas apa yang disampaikan Hasbullah, dengan mengancam untuk mematikan wartawan maupun NGO.
Sementara itu, Direktur LSM Pus@ka, Lujeng Sudarto berpandangan, pernyataan Hasbullah menujukkan arogansi kepejabatan. Artinya, Bupati Harus mengevaluasi bahkan perlu mencopot Hasbullah dari jabatannya.
“Kasus Hasbullah ini, bisa menjadi pintu masuk bagi Bupati untuk mengevaluasi seluruh pejabat di Kabupaten Pasuruan. Mereka yang tidak dialogis, harus dipecat bahkan dinonjobkan,” desaknya.
Lujeng juga menguraikan, memberi waktu Bupati 24 jam untuk menentukan sikap. Karena bila tidak, pihaknya dan rekan-rekan, akan menyerukan. Untuk menyerukan awak media, memboikot pemberitaan Pemkab Pasuruan.(yus)