Pasuruan,pojok kiri
Ikhtiar dalam penanganan Covid-19 terus dilakukan. Termasuk dengan melakukan pengadaan apheresis atau alat donor plasma konvalesen.
Alat tersebut didatangkan kemarin (12/7). Harapannya, bisa segera difungsikan. Agar penanganan Covid-19 bisa lebih maksimal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifa menjelaskan, keberadaan alat apheresis memang dibutuhkan. Khususnya, dalam penanganan Covid-19 dengan cara donor plasma konvalesen. Sebab, saat ini, donor plasma konvalesen baru bisa dilakukan di luar daerah.
“Karena alat apheresis untuk donor plasma itu, belum tersedia di Kabupaten Pasuruan. Dengan mempertimbangkan kebutuhan donor plasma itulah, pengadaan alat apheresis ini dilakukan,” jelasnya.
Menurut Ani, pengadaan alat apheresis tersebut membutuhkan dana hingga Rp 1,4 miliar. Alat tersebut sudah didatangkan. Dan dalam tahap setingan untuk kemudian diuji cobakan.
“Masih butuh pelatihan dalam pengoperasionalan alat tersebut. Kami upayakan, bisa secepatnya difungsikan,” ulasnya.
Terlaksananya pengadaan apheresis itupun, mendapat respon dari legislatif. Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, M. Zaini menilai, keberadaan alat tersebut memang dinantikan masyarakat. Karena selama ini, layanan donor darah plasma baru dilayani di luar daerah, seperti Surabaya.
Sehingga, masyarakat Kabupaten Pasuruan yang butuh donor plasma, harus ke luar daerah. Begitu juga yang hendak mendonorkan plasmanya. “Ini kan menyulitkan. Karena itu, kami apresiasi dinkes yang telah mempercepat proses pengadaan alat donor plasma ini,” bebernya.(yus)