Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Di Kabupaten Pasuruan, Dimulai Juni. Pastikan Guru Dan Tenaga Pendidikan Tuntas Divaksin,



Pasuruan, Pojok Kiri.
Juni mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan akan menggelar simulasi uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah yang berada di kawasan Zona Hijau atau Zona Kuning Covid-19.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengatakan, uji coba PTM tak bisa dilakukan dengan buru-buru, lantaran ada beberapa hal penting yang harus diselesaikan. Yakni vaksinasi guru dan tenaga kependidikan yang harus selesai 100% serta perkembangan kasus Covid-19 di kecamatan yang masuk kategori Zona Kuning atau Zona Hijau Covid-19.

“Kita terus kaji, dan kita pastikan vaksinasi harus maksimal, terutama para guru dan tenaga kependidikan yang sudah selesai divaksin semua. Itu menjadi persyaratan PTM bisa dimulai. Selain itu, kasus Covid-19 juga masih fluktuatif meski sekarang kasus di Kabupaten Pasuruan terus menurun. Bahkan satu hari pernah nol kasus,” kata Bupati, di sela-sela acara olahraga bersama di Stadion Pogar R Soedrasono, Bangil, Jumat (21/05/2021).

Perihal vaksinasi guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Pasuruan, Bupati Irsyad menegaskan bahwa prosentase jumlah yang divaksin sudah mencapai 95%. Bupati menargetkan pada juni besok, seluruh guru dan tenaga kependidikan sudah selesai divaksin.
“Sisa 5% yang belum akan diselesaikan di bulan juni besok. Harus dua kali dosis,” singkatnya.

Sedangkan perihal kecamatan yang masuk kategori Zona Hijau dan Kuning, orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan ini menjelaskan, sampai hari ini, total ada 13 Kecamatan yang masuk Zona Hijau, seperti Kecamatan Gondangwetan, Grati, Kejayan, Kraton, Nguling, Pasrepan, Pohjentrek, Puspo, Rejoso, Rembang, Tosari, Tutur dan Winongan.

Sedangkan Kecamatan yang dikategorikan Zona Kuning Covid-19 diantaranya Wonorejo, Sukorejo, Pandaan, Prigen, Purwodadi, dan Purwosari, Lekok dan Lumbang. Kata Bupati, Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan tracing di seluruh kecamatan demi memastikan tidak adanya kasus baru yang menimpa warga sekitar.

"Trennya memang turun terus, tapi kita akan terus melakukan tracing dan testing pada warga sampai betul-betul kami pastikan tidak ada kasus baru di wilayah Zona Hijau dan Kuning," imbuhnya.

Lebih lanjut Bupati Irsyad menegaskan bahwa per kecamatan di wilayah Zona Hijau dan Kuning, nanti akan dipilih satu atau dua sekolah yang melaksanakan uji coba PTM. Sekolah tersebut terdiri dari SD, SMP sampai SMA/SMK dengan prosentase 30 persen dari kapasitas di masing-masing kelas atau sekolah.

Khusus untuk anak sekolah dasar (SD), rencananya akan didahulukan para pelajar yang duduk di bangku kelas IV, V dan VI. Hal itu dilakukan, mengingat anak di usia tersebut sudah bisa memahami bagaimana aturan protokol kesehatan selama pembelajaran. Barulah apabila tanpa kendala, maka dilanjutkan dengan pelajar kelas I, II dan III.

"Masih rencana, karena kita akan evaluasi secara terus menerus. Mana yang terbaik, itulah yang kami lakukan, karena jumlah sekolah dan siswa juga sangat banyak," ungkapnya.

Tak selesai sampai di situ, uji coba PTM yang akan digelar nanti, harus sesuai dengan aturan dan kebijakan yang telah ditentukan. Dimana setiap sekolah harus memiliki Satgas Penanganan Covid-19 yang berasal dari guru dan para siswa.
Selain itu, sarana prasarana kesehatan seperti wastafel, masker, face shield hingga hand sanitizer juga harus ada di masing-masing sekolah. Dijelaskan Bupati Irsyad, persetujuan orang tua juga sangat penting untuk mendukung uji coba PTM.

"Kalau orang tua ada yang tidak mau, ya kami tidak bisa memaksa, karena siswa juga masih bisa belajar melalui daring (dalam jaringan). Insya Allah semua orang tua juga setuju PTM dimulai, karena sudah setahun lebih siswa kita tidak belajar di sekolah," tutupnya. (Ony).