Pasuruan, Pojok Kiri.
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Selasa (20/04/2021) siang.
Kunjungannya kali ini adalah dalam rangka memberangkatkan ekspor perdana Produk L-Cysteine yang diproduksi oleh PT CJI (Cheil Jedang Indonesia) Pasuruan.
Menurut Menteri, produk L-Cysteine sangat diminati perusahaan makanan di Amerika dan Eropa. Dimana dalam satu container terdapat 18 ton L-Cystein yang dikemas dalam drum berukuran besar dan dalam keadaan temperature/suhu yang tetap terjaga hingga dua tahun lamanya.
Sedangkan Produk L-Cyestein merupakan food addictive atau semacam campuran makanan yang dikhususkan untuk para vegan, sebutan untuk orang-orang yang tidak makan daging. Apabila dimasukkan ke dalam sayuran, maka akan menimbulkan cita rasa daging meski tanpa makan daging betulan.
“Khusus untuk Vegan. Rasanya seperti daging walau tidak makan daging sungguhan. Satu container ini isinya 18 ton drum L-Cysteine dan dijaga dengan temperatur control. Betul-betul dijaga jangan sampai hancur,” katanya.
Ditambahkan Lutfi, dalam satu container, produk L-Cyestein ini memiliki nilai ekspor sebesar Rp 9 Milyar. Inilah yang membuat Kementrian Perdagangan bangga, sehingga diminta untuk terus memproduksi sebesar-besarnya, baik untuk Pasar Amerika, Eropa dan Asia.
“Ini pasar ekspor premium. Harganya 1 kontainer sama dengan Rp 9 Milyar. Karena ini ekspor bernilai tinggi dengan teknologi tinggi. Saya sangat mendukung investasi CJI ini. Karena tidak hanya ramah lingkungan, tapi menyesuaikan dengan cita rasa dan selera baru di internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Administrasi PT CJI, Imam Nachrowi mengungkapkan, L-Cystein merupakan salah satu asam amino non essensial yang digunakan untuk orang yang tidak mau makan daging.
Produk ini mulai diproduksi pada Pebruari lalu dengan total target produksi sebesar 3000 ton selama satu tahun dengan prosentase pangsa Pasar Amerika sebesar 60%, Pasar Eropa 30% dan Pasar Asia 10%.
“Produksi L-Cystein ini Based on permintaan. Paling banyak Pasar Amerika sampai 60 persen. Kemudian Pasar Eropa sebesar 30 persen dan Pasar Asia 10 persen,” ungkapnya.
Seluruh produk L-Cyestein yang diproduksi PT CJI adalah natural. Dalam artian, bahannya berasal dari alam dan proses produksinya dilakukan secara alami alias tidak ada penambahan bahan kimia.
“Orang Amerika atau Eropa suka produk yang natural. Bahan yang kita buat ini semuanya alami. Tidak ada campuran bahan kimia, dan proses produksinya pun juga alamiah,” jelasnya.
Lebih lanjut Imam menegaskan bahwa dalam tahun ini, PT CJI ditargetkan bisa menghasilan nilai ekspor seluruh produk hingga mencapai Rp 540 juta dollar atau setara dengan Rp 8 Trilyun. Nilai tersebut tidak hanya dihasilkan dari produksi L-Cystein saja, melainkan semua produk, mulai dari feed addictive dan food addictive.
“Kita produksi campuran pakan ternak dan campuran makanan. Kalau yang L-Cystein ini nilai ekspornya masih lebih rendah bila dibanding dengan campuran pakan ternak yang kita ekspor,” terangnya.
Seperti diketahui, Selain Menteri Perdaganga, pelepasan produk L-Cyestein juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak; Presiden Direktur PT CJI, Shin Hee Sung; serta Sekda Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya. (Ony).