Pasuruan,Pojok Kiri.
Keberadaan embung dibutuhkan untuk penyediaan air bagi masyarakat. Tidak hanya sarana irigasi, tetapi juga untuk mandi dan mencuci.
Sayangnya, jumlah embung di Kabupaten Pasuruan masih minim. Hanya ada tujuh embung di Kabupaten Pasuruan. “Pentingnya keberadaan embung tersebut, harus menjadi perhatian eksekutif untuk memperbanyak jumlahnya. Supaya, mampu menunjang ketersediaan air, terutama untuk sektor pertanian,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifulloh Damanhuri.
Menurut Gus Saiful-panggilan Saifulloh Damanhuri, pembangunan embung memang perlu diperbanyak. Agar, ketersediaan air tercukupi dengan baik. Terutama, saat kemarau tiba.
Embung menjadi tempat penampungan air. Termasuk air hujan. Air yang tertampung tersebut, bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Mulai mencuci, mandi hingga irigasi.
“Manfaat embung banyak. Karena itu, kami minta agar ada penambahan-penambahan embung di Kabupaten Pasuruan. Seperti di wilayah Pasrepan,” tuturnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunib menjelaskan, penambahan embung memang tengah direncanakan. Termasuk di wilayah Pasrepan. Namun, prosesnya masih survey kelayakan.
“Ini untuk memastikan kelayakannya untuk dibangun. Agar ketika rampung, bisa benar-benar berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Sejauh ini, jumlah embung memang terbatas. Baru ada tujuh. Selain embung Mbiting, Desa Sukoreno, Kecamatan Sukorejo; embung Kertosari, Kecamatan Purwosari; embung Kedungbanteng, Kecamatan Rembang; embung Krikilan, Kecamatan Kejayan; embung Kalisat, Kecamatan Rembang dan embung Sanganom di Nguling juga ada embung Welulang, Kecamatan Lumbang.(yus)