Pasuruan,Pojok Kiri.
Penumpukan sampah di TPA Kenep, Kecamatan Beji, belum mampu diatasi. Hingga kini, sampah-sampah di TPA Kenep, masih menggunung.
Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Heru Ferianto mengakui, masih mencari solusi untuk mengatasi tumpukan sampah di TPA Kenep. Sejumlah alternative memang telah disiapkan. Meski akhirnya kandas.
Seperti menjadikan sampah tersebut sebagai sumber tenaga listrik. Atau, mengolah sampah-sampah itu menjadi beriket. Namun, hal itu belum bisa terlaksana hingga sekarang. “Masih terkendala anggaran. Kami masih mencari pihak ketiga, yang mau bekerja sama untuk menangani sampah-sampah tersebut,” bebernya.
Ia menambahkan, mengubah sampah TPA menjadi tenaga listrik, tidaklah mudah. Karena, biaya yang dibutuhkan, sangat besar. Satu tonnya, menghabiskan dana hingga Rp 300 ribu. Jika dikalkulasikan, bisa mencapai Rp 36 miliar setahunnya.
Besarnya biaya itu, yang membuatnya mundur. “Kami juga berencana untuk menjadikan beriket. Tapi, belum bisa terlaksana, karena pihak ketiga memilih mundur untuk bekerja sama. Lantaran, ada persoalan di internal perusahaan,” sampainya.
Kondisi ini menjadi kritikan dari legislatif. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifullah Damanhuri, berharap DLH bisa mencari solusi. Supaya, sampah-sampah di TPA Kenep, bisa teratasi.
“Kami minta, agar ada solusi nyata dalam penanganan sampah di TPA Kenep. Agar kondisinya, tidak terus menggunung,” pintanya.(yus)
