Pasuruan, pojok kiri
Gorong-gorong irigasi yang melintas di Jalan Desa Wonosari sudah beberapa bulan tidak berfungsi dengan baik. Kondisi bangunan yang jebol karena usianya yang sudah tua membuat para petani kesulitan mendapatkan air untuk mengolah sawah.
Akhmad Tolip, petani dari Dusun Talang, Desa Wonosari, Kecamatan Gempol, mengatakan pada Minggu (16/11) bahwa para petani telah mengalami kekurangan air irigasi dalam beberapa minggu terakhir.
“Sekitar 5 hektare lahan pertanian bergantung pada aliran irigasi ini. Petani tidak bisa menggarap sawah karena gorong-gorong di jalan desa ambrol. Sudah kami usulkan perbaikan, tapi belum ada realisasi, jadi kami terpaksa bergotong royong,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa warga sebenarnya telah melaporkan kerusakan itu kepada pihak desa agar dilakukan perbaikan permanen. Namun, karena gorong-gorong tersebut berada di aset jalan kabupaten, maka desa tidak bisa membangunnya menggunakan dana desa.
Agar kebutuhan air saat musim tanam tidak terganggu, warga kemudian bermusyawarah dan sepakat melakukan perbaikan secara gotong royong. Bahkan Ketua DPRD, Samsul, yang merupakan warga setempat, turut turun tangan dalam kerja bakti tersebut.
Dari pantauan di lokasi, Ketua DPRD terlihat ikut kepanasan membawa cangkul dan mengangkat material cor untuk memperbaiki gorong-gorong.
“Kerja bakti seperti ini sudah sering kami lakukan. Sebelum jadi anggota dewan pun saya sudah terbiasa, karena saya juga anak seorang petani,” candanya sambil tertawa.(Hab/yus)
