Pasuruan, Pojok Kiri
Ketua DPRD Kabupaten Kabupaten Pasuruan Samsul Hidayat, menghadiri rangkaian acara Karnaval Wonosari Art & Culture Festival 2025 yang di gelar Minggu (6/9/2025) di kawasan lapangan desa Wonosari kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan. Kehadiran pimpinan dewan menjadi wujud nyata dukungan DPRD terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus pengembangan sektor pariwisata daerah dan ekonomi.
Karnaval kali ini mengusung tema Wonosari Art & Culture Festival 2025 yang menekankan penguatan nilai budaya yang ada di kabupaten Pasuruan khususnya kecamatan Gempol desa Wonosari sebagai identitas kearifan lokal. Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari Kirab Budaya, Festival Ancak, Karnaval dengan berbagai kostum dan iringan Sound Sistem. Prosesi ini menjadi daya tarik utama yang menyedot ribuan masyarakat di sepanjang rute jalan dan di area finis.
Pada malam harinya, pengunjung disuguhi dengan hiburan musik dengan penampilan musisi lokal dan nasional. Momen ini sekaligus menegaskan bahwa wonosari Art & Culture Festival 2025 bukan sekadar tontonan, melainkan ruang pertemuan budaya, seni, dan spiritualitas masyarakat.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan menilai, wonosari Art & Culture Festival 2025 adalah agenda strategis yang bukan hanya menjaga warisan budaya leluhur, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Ia juga mengapresiasi kegiatan yang di selenggarakan pemerintah desa Wonosari dan support dari dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Pasuruan.
"Wonosari Art & Culture Festival 2025 adalah yang pertama di selenggarakan di desa Wonosari. Saya atas nama ketua DPRD Kabupaten Pasuruan sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Wonosari yang disupport oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan. "Tuturnya.
Menurutnya, DPRD akan terus mendorong agar kegiatan ini mendapat dukungan penuh, karena manfaatnya sangat besar baik dari sisi budaya maupun pariwisata juga ekonomi masyarakat.
Samsul Hidayat memohon agar acara bisa berjalan dengan tertib dan lancar, bersama-sama menjaga ketertiban jangan sampai ada miras yang berkeliaran.
"Perlu kami sampaikan dengan kondisi yang saat ini forkopimda khususnya Polres tidak akan memandang bulu dan tebang pilih, makanya Monggo dijaga betul-betul adik-adik kita sekalian jangan sampai malam ini ada miras, "tegasnya.
"Acara pada malam hari ini menunjukkan bahwa kekompakan kebersamaan gotong royong inilah yang perlu kita tingkatkan kami memahami dengan kegiatan pada malam hari ini mudah-mudahan desa Wonosari semakin maju."tandasnya.
Samsul Hidayat menilai, kalau melihat beberapa media TV dan yang lain kondisi Indonesia juga sangat mengkhawatirkan, Alhamdulillah Pasuruan aman.
"Mohon doanya Monggo bareng-bareng jogo Pasuruan nek Pasuruan aman insyaallah kegiatan apapun bisa berjalan dengan lancar mudah-mudahan yang jualan lancar UMKM desa meningkat yang ikut pawai semua sehat. "Pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan kepala desa Wonosari, Damanhuri, dengan masih memakai baju kebesaran kerajaan Mataram, Damanhuri memohon untuk tahun depan lebih meriah, untuk itu support Dewan dan dukungan masyarakat yang diharapkan.
"Terima kasih sekali atas support yang diberikan kepada kami atas terselenggaranya acara ini dan juga kepada Bapak ketua DPRD, Dinas pendidikan, juga kepada seluruh warga desa Wonosari yang telah mendukung meramaikan acara ini mudah-mudahan untuk tahun depan kita bisa mengadakan acara seperti ini yang lebih meriah lagi dan yang lebih heboh lagi."pungkas Damanhuri.(Syafii/Yus).