Pasuruan, Pojok Kiri
Pernahkah kita berfikir ada ubur-ubur melayang di langit!??. Hewan anemon laut memiliki struktur tubuh yang unik seperti payung, dengan badan utama yang transparan dan dihiasi dengan tentakel yang panjang, jadi inspirasi di tangan-tangan kreatif warga dusun Sumber Tumpuk Desa Gununggangsir Kecamatan Beji kabupaten Pasuruan.
Nur Hasan, Kepala Wilayah Sumbertumpuk bersama masyarakat berhasil menyulap dusunya menjadi destinasi wisata. Ubur-ubur yang hidup di laut ini diaplikasikan untuk menghiasi kampungnya dengan instalasi lampion ubur-ubur warna-warni.
Bermula dari kekalahan lomba tahun kemarin dengan dusun Selokambang, "Karena juara 2, kita melakukan evaluasi, tahun depan kita harus tampil jadi satu kesatuan, mulai RT 1-5. Otomatis lomba antar RT nya kita tiadakan. Kita pingin olout tampil di desa. Mangkanya di bulan Oktober saya buat referensi kreasi "opo yoo enake" supaya bisa menang, "ujar Hasan.
Hasan akhirnya berfikir, tanpa sengaja dia melihat ubur-ubur di laut, " Akhirnya saya ngajak perangkat-perangkat dusun, aku sampaikan pada perangkat ku, "bagaimana kalau kita pakek ini. Dijawab, "yaaa coba browsing yaa apa lampu ubur-ubur itu. "Tuturnya.
"Memang susah cari referensinya, aku coba gandeng tiap-tiap RT dulu. Akhirnya saya kumpulkan semua warga yang kreatif di balai dusun, hasilnya 4 kali pertemuan demontrasi, sampai ketemu model yang sesuai dengan keinginanku, "yaa kayak ini". Bahan lapisannya dari kain, di kuati kawat, di kasi pelindung plastik untuk antisipasi hujan, baru kita beli lampu meteor. "Jelasnya.
Akhirnya disepakati warga, dengan swadaya masyarakat, per rumah, bagi yang mampu, tiap bulan di tarik 10ribu, mulai bulan Oktober tahun kemarin.
Bulan juli tahun 2025 ini saatnya melakukan eksen, persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 warga melakukan aksi, menunjukkan kreativitasnya.
Dipelopori oleh Kepala Wilayah Dusun Sumber Tumpuk Nur Hasan, dengan semangat gotong royong, warga Dusun menghias kampung mereka dengan ribuan lampion ubur-ubur warna-warni di sepanjang jalan untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Hasilnya, saat malam hari ubur-ubur warna warni seolah melayang di udara, berjajar sepanjang jalan kampung. Hal ini membuat Dusun Sumber Tumpuk menjadi viral di media sosial karena keunikan dan keindahan dekorasi ubur-ubur. Sampai sampai banyak pengunjung dari luar kota yang datang, hanya untuk melihat kelap-kelip lampu ubur-ubur.
" Jauh-jauh, dari Surabaya, malang, probolinggo, Sidoarjo yang berkunjung di sini. Bahkan Kemarin Pak Zaeni DPRD dari fraksi PDI juga berkunjung kesini. Sabtu (9/8/2025). "Kata Hasan pada media Pojok kiri, Selasa (12/8/2025).
Viralnya Ubur-ubur warna-warni dusun Sumber Tumpuk membawa berkah dengan banyaknya pengunjung. Keramaian ini dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan.
"Dampaknya, ketika saya lihat pengunjung kok banyak akhirnya kita manfaatkan UMKM Gratis. Jadi mulai tanggal 2 Agustus itu kita coba tawarkan ke warga, 2 RT ini kita sediakan stan bazar, alkhamdulillah terkafer hampir 59 UMKM. Tapi khusus warga dusun Sumber Tumpuk. Murni dari warga RT 1 sampai RT 5. "Jelas Nur Hasan.
Sisi lain para pemuda juga kompak selain membuat Bazar, juga membuka area parkir dengan tarif sukarela.
Meski ajang ini ajang tahunan, namun dengan tangan kreatif, memicu pertumbuhan perekonomian dan UMKM warga. (Syafii/Yus)