Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Reoni Perdana Bani Paiman, Lintas 6 Generasi di Pertemukan



Pasuruan, Pojok Kiri
 - Unik dan langka, sebuah keluarga besar lintas enam (6) generasi menggelar reuni di dusun Kisik desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Minggu (12/5/2025).

Acara berlangsung mulai jam 10. 00 wib. (pagi). dalam beberapa Rundown acara berlangsung sukses dan lancar hingga selesai sekitar jam 14. 00 wib (siang). acara di buka dengan pembacaan surah yasin dan tahlil, niat kirim do'a pada para leluhur Buyut Paiman dan keturunannya yang sudah meninggal.

Reuni langka keluarga ini merupakan keturunan pasangan Paiman + Rukaenah yang lahir pada akhir abad XVIII.

"Kami yang masih hidup merupakan cucu dan keturunannya dari pasangan
Sa'ad+Ayunah, Muddaiyah+Dorajak, Astika+Abdul Azis, Sria+Parani, Fakih+Khusnijah, Abdul Khamid+Khaniyah, Amanah+Achmad Sulaiman, Abdulah Chadad+Marsini, Wahib+Rahayu/Sumartin. "Kata ketua renoni, Mochammad Hariyanto. SH. yang diwawancarai awak media Pojok kiri saat prosesi acara. 
Acara berlangsung di rumah Handik dan Mifta cucu dari Mbah Sa'ad+Ayunah, sekaligus menghadiri prosesi pernikahan putri dari Bapak Hendik.

Bukan hal mudah, lanjut Hariyanto untuk bisa mempertemukan sebuah keluarga lintas enam generasi. Anak, Cucu, Cicit/Buyut, Canggah, Wareng, Udhek-udhek, dan Gantung Siwur. Selain karena faktor "pareumeun obor" (hilangnya jejak keturunan) juga karena para keturunan sudah berpencar di berbagai daerah di tanah air.

"Saya ini termasuk generasi ke 4 (Cicit) mangkanya saya memanggil Buyut Paiman, Kalau anak saya memanggil Canggah Paiman, lah kalau cucu saya manggil Buyut Paiman yaa, Wareng Paiman, Bahkan dari Keturunan Mbah Sa'ad ada yang keturunan ke tujuh Udhek-udhek, "Tutur Hariyanto.

Namun berkat kesabaran, ketekunan dan ketelitian, keluarga besar Bani Paiman+Rukaenah ini akhirnya bisa terlacak dan dipertemukan.

Dirinya juga menjelaskan bahwa persiapan acara reuni akbar tidak begitu panjang. “meskipun waktu yang kami persiapkan tidak begitu panjang. namun, acara ini berjalan sukses dan lancar. walaupun, masih banyak yang berhalangan untuk hadir. akan tetapi walaupun tidak hadir, tidak mengurangi rasa hormat dan kehidmatan dalam acara ini. “Jelas nya.

Hariyanto juga menceritakan bahwasannya, pasangan Paiman+Rukaenah dulunya menurut cerita orang tua, Buyut Paiman dan Mbah-mbah lahir dan tinggal di dusun Juwet Utara Rt. 8 desa Juwet Kenongo kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo, dan memiliki 9 anak , yakni:
1. Sa'ad
2.Muddaiyah
3.Astika
4. Sria
5.Fakih
6.Abdul Khamid 
7.Amanah 
8.Abdulah Chadad 
9.Wahib

Sembilan anak pasangan Buyut Paiman+Rukaenah ini tinggal berpencar ada di Mojokerto, Pandaan, Surabaya, Malang, Sidoarjo. Sementara para keturunannya sudah tersebar di tanah air. Namun diantaranya ada yang tinggal di Kalimantan, Bogor, Bandung, Jakarta, Solo, Yogyakarta.

"Kita upayakan nanti bisa membukukan silsilah Bani Paiman secara keseluruhan, supaya bisa diketahui keberadaan dan garis keturunannya, "ucapnya. 

Suasana riuh rendah, gelak tawa dan keharuan tak bertemu bertahun-tahun terasa saat reuni berlangsung di depan Rumah Handik/ Mifta. 

Sesi pertama reuni diisi dengan Pembacaan doa pada ahli kubur, bacaan tahlil, dan Yasin, dilanjutkan sambutan panitia, ramah tamah dan hiburan elektone. 

Terungkap beragam latar belakang saat acara ramah tamah. Diantaranya ada yang menjadi anggota TNI, Pengusaha, ASN, petani, peternah, pedagang bahkan musikus dan wartawan.

Dari hasil Reoni tersebut, semua keturunan Bani Paiman sepakat untuk acara Reoni ini bisa berlangsung berkelanjutan tiap tahun.

"Sesuai Mottonya Reoni, "Eratkan Silaturrokmi dan Lestarikan Garis Keturunan Mbah Buyut Paiman Rukaenah", Reoni ini akan tetapi kita selenggarakan tiap tahun, sebagai Haul dan Wadah Silaturrohmi semua trah keturunan Bani Paiman, "pungkas Hariyanto. (Syafii/Yus).