PASURUAN, pojok kiri.Para relawan kotak kosong benar-benar dibuat kesal dengan perilaku PJs Walikota Pasuruan, Lilik Pudjiastuti. Pasalnya, bukannya menemui mereka untuk audiensi, Lilik malah "pergi" dengan alasan dinas ke luar kota.
Parahnya, orang nomor 1 di Kota Pasuruan saat ini tersebut, hanya mewakilkan sekelas Kabid untuk menemui para relawan Kotak Kosong. Hal ini jelas dianggap sebuah penghinaan dan tidak menghargai keberadaan mereka.
Kondisi itulah, yang akhirnya membuat para relawan Kotak Kosong memilih pergi dari kantor Pemkot. Ketimbang harus meneruskan audiensi.
"Kami sudah berkirim surat sejak lama. Kalau memang tidak bisa menemui dengan alasan dinas ke luar kota, harusnya Sekda atau asisten yang menemui. Tapi, ini malah sekelas kabid. Apakah pantas? Jelas Pjs Walikota tidak menghormati kami," kata Koordinator Forum Penyelamat Demokrasi Kota Pasuruan, Ayik Suhaya.
Ayik menegaskan, kedatangannya untuk menemui PJs Walikota, tak lebih dari panggilan hati. Untuk menyelamatkan demokrasi di Kota Pasuruan.
Agar, Lilik selaku PJs Walikota bisa menekankan ASN. Untuk menjaga netralitas mereka. Serta menjaga kondusifitas di wilayah Kota Pasuruan.
Sayangnya, niat baik itu malah tercoreng. Lantaran Lilik enggan menemui mereka. Alasannya, lantaran tengah dinas ke luar kota.
Ayik pun menuding, ada indikasi persekongkolan. Dengan Paslon tunggal. Sehingga, Lilik takut menemui mereka.
"Ada apa kok tidak mau menemui kami. Kami ini bukan Gondoruwo. Kami juga bukan iblis. Kenapa kok tidak mau menemui kami. Patut diduga, ada kongkalikong dengan Paslon," sampainya.
Ia pun mengaku kecewa dengan sikap Lilik. Bahkan, Lilik dianggap tidak pantas menjabat sebagai PJs Wali Kota Pasuruan. Ia pun mendesak agar Lilik hengkang dari Kota Pasuruan.
"Kalau seperti ini, gak pantas menjabat PJs Walikota. Sebaiknya pergi dari Kota Pasuruan," tandasnya.(Yus)