Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kegiatan Tes Tulis KS dan Guru Berprestasi



Pasuruan, Pojok Kiri. Rangkaian tahapan Kepala sekolah (KS) dan Guru Berprestasi dilanjutkan ke tes tulis yang dilaksanakan hari ini, Senin (29/4) di Aula Dinas P dan K Kota Pasuruan.

Sebelumnya, KS/Guru Berprestasi telah menyelesaikan persyaratan administratif pada Kamis (25/4). Adapun peserta yang ikut kontestasi ini terbagi dalam dua, yaitu untuk Kepala sekolah jumlahnya ada 25 sekolah, 24 Kepsek dari sekolah negeri dan 1 Kepsek dari UPT SD swasta, SD Al-Anwar Pasuruan.

Sementara itu, dari guru ada 61 guru. 52 dari UPT SD Negeri dan 9 dari UPT SD Swasta, yaitu SD Al-Anwar, SDK Sang Timur, SD Muhammadiyah 1, SD Bina Anak Shaleh (2 orang), SD Az-Zahra, SD Al-Irsyad Al-islamiyyah, SD Al-Kautsar, dan SDIT Bina Insan Cendekia.


Dewan juri KS/Guru Berprestasi ada tiga: Fuad (Ketua DPKP dan dosen Uniwara), Nanik Pujiastuti (Pengawas sekolah), dan Hj. Endang Ganefa (KS di salah satu UPT SD Negeri).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Tri Titut Rahayuningsih, Kasi Tendik, karena para petinggi dinas seperti Kadispendikbud, sekretaris, dan Kabid Tendik ada acara dinas di gedung Gradhika. Dalam sambutannya, Titut, panggilan akrab Tri Titut Rahayuningsih, menyatakan beberapa hal: apresiasi ke KS dan guru yang ikut dibanding tahun lalu yang jau lebih sedikit jumlahnya. Setelah itu, ia membacakan sambutan Kadispendikbud, Lucky Danardono, 
Kadispendikbud: terus berinovasi dalam pendidikan mengacu ke tema, apresiasi ke semua peserta, pendidikan adalah kunci sebuah bangsa, pembelajaran berbasis teknologi penting diperhatikan, terima kasih semua peserta yang ikut, jadikan kegiatan ini sebagai inspirasi untuk menjadikan motivasi dan memacu diri, dan mari dukung peningkatan kualitas pendidikan. 

Lucky berharap, semua KS dan guru agar menunjukkan sisi yang terbaiknya untuk menjadi sang juara yaitu juara yang menularkan virus kreativitas dan inovasi pengelolaan sekolah dan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan menyenangkan dalam bentuk adaptif terhadap pembelajaran berdiferensiasi digital. 


Sebelum tes tulis dimulai, ada pengarahan dari perwakilan juri, Nanik Pujiastuti, yaitu apresiasi adanya kemauan untuk peningkatan kompetensi, lomba KS dan gupres sebagai rangkaian kegiatan pendukung Hardiknas yang diperingati tiap tahun, berharap yang tidak ikut, sy berharap bisa mengikuti di waktu yang akan datang, ini merupakan tahapan KS: seleksi administrasi, tes tulis, upload video pembelajaran, dan presentasi 10 besar (sesuai juknis), dan berharap semoga semua menjadi juara. 

Tes tulis pun dimulai setelah itu. Materi yang diujikan berbentuk pilihan ganda (multiple choices) yang berjumlah sekitar 50 soal. Tesnya banyak menyangkut kompetensi. Jika KS, ada jenis kompetensi yang diujikan yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Hal ini sangat relevan dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab KS. 

"Meskipun banyak tentang kompetensi KS, harus jeli mengerjakannya karena jawabannya hampir mirip, walaupun tidak semuanya, "kata salah seorang KS yang enggan disebutkan namanya. 

Demikian juga tes tulis untuk guru. Paparan Kompetensi juga keterampilan praktis yang ada di sekolah juga, selain kepribadian, kecakapan sosial, dll., menjadi pertimbangan khusus sebagai wujud pengalaman di lapangan. 

"Saya terus mencoba untuk menjawab meskipun tidak semua bisa saya jawab dengan penuh kepastian. Yang penting, saya sudah mengerjakan yang terbaik, menurut saya, "kata Indah, guru P3K PAI, yang baru mengikuti dengan entengnya.

Tes tulis memang harus dilakukan untuk menyeimbangkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan saat presentasi yang menyuguhkan keterampilan komunikasi, pemaparan ide, ketangkasan, dll. 

"Saya percaya, tes tulis ini menjadi salah satu indikator teguhnya julukan kaum intelektual bagi KS dan guru. Jadi, KS dan guru yang terpilih akan menjadi profil seorang intelektual yang sarat dengan upaya menyebarkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila, "kata Fuad, salah seorang juri. 

Semua dewan juri berharap, KS dan guru yang terpilih memang harus melalui mekanisme seleksi yang ketat, transparan, dan akuntabel secara ilmiah. Sehingga, mereka bisa ditiru oleh yang lain karena etos kerja maksimalnya. (AS/yus)