Pasuruan, Pojok Kiri
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pasuruan menargetkan untuk meraih kursi lebih banyak lagi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan pada Pemilihan Umum 2024. Partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar ini mengklaim memiliki elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survei dan pendapat pakar, diprediksi akan capai 18 Kursi dari 15 kursi.
"Kalau di PKB rata-rata teman-teman intinya berupaya, meski hasil survei waktu itu hampir 18 suara, tetapi karena kondisi Riel di lapangan tidak bisa dibayangkan, " Ucap Samsul Hidayat.
Terkait perolehan kursi PKB yang turun menurut Samsul Hidayat selaku ketua fraksi PKB kabupaten Pasuruan, "gambaran secara umum memang untuk pemilu tahun 2024 ini kalau kita ikuti mulai tahun 2024, ini memang pemilu yang paling brutal. Pemilu saat ini, memang masyarakat tidak melihat kinerja seorang calon, tapi sebagian besar ini masih melihat terkait dengan uang, sembako dan lain sebagainya, "Ucapnya.
PKB tidak mengalami kenaikkan yang berarti, beberapa kantong suara di masing masing Dapil yang di harapkan mempu mendongkrak perolehan suara masih stagnan, bahkan ada salah satu Dapil Di Pemilu 2019 bisa mengusung 3 kursi yakni Dapil 6 (Pandaan, Sukorejo, Prigen) di pesta demokrasi 5 tahunan kali ini perolehan suaranya tidak sesuai ekspektasi.
Berdasarkan data D- DPRD Kabupaten Pasuruan perolehan penghitungan suara partai politik dan suara calon rekapitulasi KPU, untuk Dapil 1 ( Gempol,Beji,Bangil ) total mendapat sebesar 69.434 rb suara, dengan rincian Caleg No 1 Samsul Hidayat meraih 18.715 suara, Caleg No 2 ABd Rouf berhasil 8.613 suara, Caleg No 3 Hilmi Sudiono fauzan meraup 10.570 suara, Saad Muafi dapat 9.092 suara. Dari jumlah suara partai dan caleg prediksi mendapat kuota 3 kursi
Raihan 3 kursi parlemen DPRD kemungkinan terjadi di Dapil 2 ( Wonorejo,Rembnag,Pohjentrek, Kraton ) juga cukup menjanjikan sekali dimana perolehan suara Caleg dan Partai tembus 35.440 suara, ini tidak lepas dari efek beberapa calon incumbent yang mampu mendulang suara cukup bagus di antaranya Caleg No 1 Sudiono Fauzan raih 8282 suara, Sobih Asrori Caleg no 2 mendapat 12.665, dan Mashuda Hidayatullah Caleg no 8 mendulang 9.920 suara.
Sementara di Dapil 2 (Sukorejo,Pandaan,Prigen) yang proyeksi bisa mendapat 3 kursi ternyata sulit di capai, mereka hanya mampu mendapat 2 kursi meski total perolehan suara caleg dan parai tembus 36.817 suara, dari 9 caleg tersebut hanya tiga orang yang meraih suara besar yakni Agus Suyanto Caleg no 1 mendapat 8.569 suara, Wasik Rahman Hamzah 10.303 suara, dan Kholili celag no 4 mendapat 4.966
Sedangkan di Dapil 3 (Grati,Nguling,Lekok,Rejoso) PKB hanya kemungkinan dapat jatah dua kursi yakni Caleg No 1 Hasan Bisri 9.782 suara, Laili Qomariyah mendulang suara 8.841 suara, untuk Dapil (Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Gondangwetan, Winongan) juga bisa mengantarkan dua kadernya duduk di kursi DPRD yakni M.Yusuf Daniel meraup 10.961 suara, Sonhaji Abdul Wahid 7.515 suara .
Untuk di Dapil 6 (Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari) PKB di prediksi mendapat 2 kursi DPRD yakni Abdul Karim Caleg No 1 mendapat 13.607 suara, di susul Rudi Hartono Caleg no 8 mendapat 7.427 suara, dimana total peroleh suara semua caleg dan partai lumayan tinggi yakni 41.160 rb suara.
Ketua Fraksi PKB Samsul Hidayat yang di konfirmasi, menjelaskan bahwasannya perolehan suara kursi PKB pada 2024 tidak sesuai ekpestasi yang di harapkan partai, penyebabnya banyak di antaranya persaingan ketat dari parpol lain yang memang punya kader potensi baik serta elektabilitas bagus dan juga amunisi yang sudah siap
“ 2024 ini pemilu yang sangat brutal, masyarakat sebagian tidak melihat kinerja seorang calon, tapi melihat pada sisi material maupun finansial, fakta tersebut bisa dilihat di Dapil 6 dimana PDI.P bisa dapat 3 kursi, Gerindra juga naik dapat 2 kursi, “jelasnya.
Pria asal Gempol ini menandaskan, prediksi peroleh PKB di Pemilu 2024 ini turun dari 15 kursi menjadi 14 kursi, tapi secara umum, jika di Komparasikan (bandingkan) pada Pemilu 2019, peroleh suara PKB memang tidak jauh berbeda, persoalannya memang ada partai lain yang perolehan kursinya menurun seperti Nasdem, di 2019 mendapat 5 kursi, tapi sekarang turun, begitu juga perolehan PPP, penyabab adalah kadernya sebagian pindah ke Partai lain.
Ini bisa di buktikan, mengapa Gerindra naik, karena Gerindra itu lihai, untuk calon, bisa di lihatlah dari masing masing dapil. Sangat luar biasalah dari segi financialnya. Ini bisa di lihat dari kenaikan perolehan kursinya, dari 7 menjadi 14 kursi.
Yang turun di dapil 6, dari 3 menjadi 2. Istilahnya sekarang itu yang penting modalnya besar, itu salah satu faktornya, dan itu terang terangan. Bisa di lihat di dapil 6, saat itu PDIP asalnya 2, sekarang 3. Karena di support oleh beberapa caleg yang luar biasa. Salah satunya yang masuk itu Haji Heru. Ada putranya Pak Edi yang sama sama kuatnya.
Tak hanya itu menurut Mas Samsul, Kenaikan kursi Gerindra mengakibatkan beberapa kursi partai seperti Nasdem dan Hanura hilang, PKS naik. Tidak hanya itu menurut Samsul pilpres juga mempengaruhi ektabilitas partai Gerindra, (Figur).
Selain itu faktor lain yang menyebabkan penurunan kursi PKB dan beberapa partai lain sangat di pengaruhi oleh kompetitornya yang agresif, rata-rata karena kompetitornya. Kompetitor di pemilu 2024 ini memang luar biasa. (Syafii/yus)