Pasuruan, Pojok Kiri
Bangunan Kumuh dan terkesan mangkrak.
Dibangun mahal-mahal, ketika sudah jadi, tidak di manfaatkan. Hal itulah yang terjadi pada sejumlah bangunan gedung di wilayah desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Apakan saat melakukan usulan tidak dilakukan perencanaan atau kajian yang lebih matang, atau ketidak amanahan penerima program. Asal bangun tanpa melihat mental penerima amanah.
Keberadaan gedung-gedung seperti exs Puskesmas Kejapanan yang ada di dusun Pandean, puluhan tahun mangkrak, kini terkesan menjadi puskesmasnya hantu.
Asal bangun tanpa kajian yang matang, seperti di awal pembangunan Puskesmas yang ada di dusun Pandean. Keberadaan bangunan yang di apit makam dan berdiri di atas tanah bekas Rawa, makin tidak masuk akal. Sehingga saat fasilitas kesehatan masyarakat tersebut di manfaatkan warga setempat untuk berobat.
Namun, fungsi puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan seolah terhenti setelah di puskesmas tersebut ditemukan hal 'aneh'.
Akhirnya puskesmas ini terpaksa berhenti beroperasi karena petugas medis dan pasien sering diganggu makhluk gaib.
Satu gedung sudah mangkrak malah di bangunkan gedung baru TPS3R, di sebelah selatan puskesmas. Usai di bangun, hampir satu tahun ini tidak di manfaatkan. Tembok bangunan mulai mengelupas dan retak-retak. Penyangganya mulai ambles tak kuat menahan beban, dalam pantauan jurnalis Pojok Kiri, Minggu (9/03/2024).
Dan lebih mirisnya kini bangunan tersebut menjadi tempat ajang pesta Miras dan transaksi Shabu.
Belum lagi Gedung Kaca Kampung pia. Padahal, anggaran yang dikeluarkan tidaklah sedikit, mencapai miliaran rupiah.
Pertanyaannya dari pimpinan ke-pimpinan kesannya sama, melakukan pembiaran, mau proyeknya tapi tidak mau mengelolanya. Bersambung (Syafi'i/Yus).
