Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Forkopimcam, FPRB dan Masyarakat Gempol, Bersihkan Tumpukan Sampah Sungai Wrati



Pasuruan, Pojok Kiri
Antisipasi banjir terus dilakukan oleh sejumlah elemen, Forkopimcam, FPRB bersama masyarakat bergotong-royong membersihkan Sungai dan anak sungai Wrati di Desa Legok, Gempol, Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, yang di tutupi sampah, Jumat (9/12/2023) pagi sampai selesai.

Kerja bakti masal Dalam Rangka Menghadapi Musim Penghujan Serta Mengantisipasi Terjadinya Bencana tersebut dilakukan karena alat berat (ekskavator) tidak bisa menjangkau sampah yang menumpuk di bawah jembatan, di sepanjang Sungai Wrati. Sampah rumah tangga yang bercampur dengan Kayu dan bambu menyumbat aliran air. Dampaknya, air rentan meluber ke permukiman.


Personil Koramil 0819/20 yang di komandani langsung oleh Ndanramil Kapten Cba. Hadi Wibowo, personil Polsek Gempol yang di pimpin langsung Kompol Indro Susetyo S.H., Jajaran Kecamatan Gempol Yang di pimpin Haji Komari, warga Legok berserta perangkat yang di pimpin Kepala desa Legok Nur Salam, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Gempol dan FPRB desa dipimpin Hadi Suar, membaur jadi satu bersama Warga sekitaran sungai dan anak sungai Wrati, mereka bergotong-royong membersihkan sampah yang menyumbat di bawah jembatan.

Kepala desa Legok, Nursalam mengungkapkan kondisi Sungai Wrati di desa Legok dan Gempol saat ini sedang dilakukan Normalisasi, namun sampah-yang tersumbat di bawah jembatan tidak bisa dijangkau alat berat, untuk itu perlu partisipasi semua pihak, yaitu dengan gotong-royong, "ungkapnya.

Apabila dibiarkan, aliran sungai tak bisa mengalir secara maksimal. Sehingga, saat musim penghujan sungai tidak mampu menampung air dan akhirnya meluber ke rumah-rumah.


“Sungai Wrati dan anak wrati ini yang menyebabkan banjir di empat desa, terutama titik rawan di dusun Tempel, kalau disini tersumbat, melubernya bisa kemana mana, "ujar Nursalam.

Menurutnya, seringkali jembatan yang ada di dusun Tempel ini menjadi tumpuan menyumbatnya sampah rumah tangga bercampur Kayu dan bambu.

“Harapan kita, warga masyarakat sepanjang bantaran sungai wrati dan anak wrati sama-sama menjaga, jangan buang sampah sembarangan. Aksi bersih-bersih sungai juga mendapatkan dukungan dari sejumlah perusahaan yang ada di sekitar Sungai Wrati,” tambah Nursalam.

Sekadar diketahui, ada empat desa yang menjadi langganan banjir di setiap musim hujan. Yaitu, Desa Kejapanan, Gempol, Legok, dan Winong. Ke empat desa itu selalu terdampak bajir akibat meluapnya Sungai dan anak sungai Wrati.(Syafi'i/yus).