PASURUAN , pojok kiri.Sidang kasus BBM subsidi kembali digelar pada Kamis, (26/10/23) siang. Kali ini, persidangan BBM ilegal di Kota Pasuruan menghadirkan 4 saksi. 4 saksi tersebut termasuk mantan operator SPBU Kepulungan Gempol berjumlah 3 orang dan 1 orang pemilik gudang yang beralamat di kyai sepuh Kota Pasuruan.
Cukup menarik, fakta yang terkuak dari mantan operator SPBU Kepulungan Gempol mengatakan bahwa dirinya selalu diberi uang tip oleh sopir truk yang sedang mengisi BBM.
Namun, akibat daripada kelalaiannya. Ketiga operator SPBU tersebut harus kehilangan pekerjaannya. Diketahui, ketiga operator SPBU tersebut sudah bekerja selama kurang lebih 10 tahun.
Usai pemanggilan 3 saksi yang merupakan mantan operator SPBU Kepulungan Gempol. Kali ini giliran 1 orang saksi yang merupakan pemilik gudang memberikan keterangannya.
Lagi-lagi fakta demi fakta kembali terkuak dipersidangan, Delfi pemilik gudang menyampaikan bahwa dirinya menyewakan gudang dengan harga 150 juta setiap tahunnya. Didalam kesepakatan, gudang tersebut di sewa oleh Abdul Wachid untuk gudang truk dan tidak ada bangunan berlubang didalamnya.
Delfi juga menjelaskan bahwa gudang tersebut sebelum ia sewakan tidak ada bangunan berlubang yang cukup besar, tutupnya. (rul/yus)
