Pasuruan , pojok kiri.Penerapan Universal Health Coverage (UHC) perlu ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Pengembangan sarana dan prasarana kesehatan harus dilakukan, untuk menjamin pelayanan kepada masyarakat terpenuhi.
Hal ini harus dijalankan setiap fasilitas kesehatan di Kabupaten Pasuruan. Tak terkecuali di RSUD Bangil.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Shobih Asrori mengungkapkan, program UHC berdampak besar terhadap respon masyarakat. Mereka berbondong bondong untuk berobat gratis ke RSUD Bangil. Dampaknya, tidak semua pasien bisa tertampung.
"Dari sisi pelayanan di RSUD Bangil, kami rasa sudah bagus. Hanya memang perlu dilakukan penambahan infrastruktur. Khususnya sarana gedung baru untuk peningkatan pelayanan," ungkapnya.
Gus Shobih-sapaannya menguraikan, dirinya sudah melakukan sampling kepada masyarakat, teman-teman NGO ataupun kalangan aktivis terkait pelayanan RSUD Bangil yang berada dibawah kendali Dirut Dr Arma Roosalina. Rata-rata mereka memberikan respon bagus. Bahkan, yang paling penting lagi, manajemen RSUD bangil tidak alergi dengan kritikan dalam peningkatan pelayanan.
"Kami apresiasi terhadap direktur, manajemen, dokter ataupun pegawai di lingkungan RSUD Bangil yang senantiasa bekerja maksimal guna pelayanan kepada masyarakat," imbuh dia.
Bukti upaya peningkatan pelayanan tersebut, dengan langkah-langkah pengembangan. Seperti yang tengah direalisasikan tahun ini. Dengan membangun Drop Zone IGD berserta jalur ambulan yang di kerjakan oleh CV Dinda Karya dengan nilai kontrak Rp 7,644 miliar. Serta, gedung farmasi dengan nilai Rp 12,826 miliar yang di kerjakan oleh CV Anugrah.(yus)