Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Menuju Pendopo Balai Desa Jeruk Purut

Apa Boleh Lawan Bumbung Kosong


Pasuruan, Pojok Kiri
Kepala desa adalah pemimpin di desa. Jarak emosional antara kepala desa dengan warganya sangat dekat. Lebih dekat bila dibandingkan dengan bupati, gubernur, apalagi presiden. Pemerintah desa adalah pemberi layanan publik yang paling awal dan memiliki jarak psikologis paling dekat dengan warga. Karena itu, pemerintahan desa dapat dimaknai sebagai bentuk kehadiran negara yang paling dekat dengan rakyat.

Jabatan kepala desa tidak lepas dari proses Pilkades , suatu momentum politik terpenting di tingkat lokal. Kesadaran politik tentang kedaulatan rakyat dalam menentukan calon kepala desa sangat penting dimiliki untuk memilih atau mendudukkan kembali sosok kepala desa yang di anggap layak atau masih layak.

Hal ini bisa tergambar di salah satu desa Jerukpurut kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Dua (2) periode masa kepemimpinan H. Slamet, desa Jeruk purut mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga Bupati Irsyad Yusuf  Anugerahi H.Slamet selaku Kepala Desa Jeruk Purut terbaik Kategori Peraih Maslahat Award 2022 atas inisiator dan kebanggaan dalam membangun desa Jeruk Purut yang berbudaya religius menuju desa mandiri.

Kemajuan desa Jeruk Purut ini tentu tidak lepas dari sosok Kepala Desa H.Slamet, yang mampu membidik dan mengangkat potensi desanya. Sehingga saat mendekati momen politik seperti saat ini di desa lain umek adanya Pilkades di tahun 2023, warga desa Jerukpurut justru tenang tenang saja.

Bukan berarti masyarakat desa tidak perhatian, namun masyarakat desa Jerukpurut masih menginginkan H. Slamet duduk kembali, alasannya, "Tetap saja Mas, la wong desa ini maju berkat kepemimpinan H. Slamet, "Ucap warga saat awak media Pojok kiri melakukan wawancara warga, kamis(9/2/2023).


Disinggung apakah H. Slamet mencalonkan lagi untuk periode ke3, " Saya belum faham, informasi bulan 9 ini, tapi selama ini BPD kok belum di panggil. Seharusnya sebelum pemilihan itu ada pemanggilan BPD, setelah itu BPD yang memanggil kepala desa, memberitahukan kepada kepala desa bahwa jabatan Pak Kades ini akan berakhir, ayo mana yang belum selesai, tunggaan tunggaan ini apa saja. Sampai saat ini belum sama sekali, sehingga saya tidak bisa ngomong nyalon atau tidak. Tampaknya masyarakat sampai saat ini belum umek, "Ucapnya.

Disela sela wawancara,  salah satu ketua RW Jerukpurut menyampaikan bahwasannya, " Pak Haji Slamet mesti nyalonnya , tapi lawannya ngak ada (ngak ada yang berani muncul), tak ada lawan, "katanya.

Dikatakan tak ada lawan, H. Slamet senyum-senyum saja.
Meskipun begitu H. Slamet selalu mengatakan, setiap acara rapat desa dengan RT, RW, Kasun selalu berpesan,  " Kasun-kasun semua saya bilangi, RT, RW untuk memberitahukan warganya, ini saya mau purna, untuk persiapan tahun 2023, jangan menghalangi atau mencegah siapa saja  yang mau  nyalon "Monggo", " Pesannya.

Kekhawatiran H. Slamet saat sampai pada harinya kalau tidak ada yang muncul, apa boleh lawan bumbung kosong.

" Bisa-bisa bumbung kosong Iki", kalau bumbung kosong yang jelas tidak boleh, tapi anehnya kenapa sama - Sama pilihan, dipilih rakyat secara langsung, anggarannya dari negara,  Bupati Pasuruan pilihan kemarin bisa lawan bumbung kosong. " Pungkasnya. 

Pilkades serentak 2023 di kabupaten Pasuruan sudah dekat, ada 4 desa di kecamatan Gempol yang rencananya melangsungkan Pilkades, Winong, Karangrejo, Carat, dan Jeruk purut. 

Hasil pantauan awak media Pojok Kiri, 3 desa masyarakatnya  umek (tidak bisa diam) mulai bermunculan dan terang terangan bahwa dirinya mencalonkan kepala desa, bahkan tim suksesnya sudah terbentuk untuk melakukan gerilya politik. 

Kembali lagi hanya satu desa yang  masyarakatnya tidak umek, meskipun pilkades sudah diagendakan oleh pemkab Pasuruan di tahun 2023.
(Fii/Yus)