Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Gubernur Jawa TimurBerharap Harga Beras Kembali Stabil, Saat Memasuki Panen Raya di Bulan Maret


Pasuruan, Pojok Kiri
Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansah, meninjau Operasi Pasar Beras Murah di Pasar Besar Kota Pasuruan, Rabu (15/02/23). Dia melihat langsung operasi pasar yang dipadati pembeli.

Khofifah menuturkan, di Pasuruan sudah didistribusikan 18 ton beras, dan di pasar besar Kota Pasuruan didistribusikan sebanyak 8 ton beras. Sirkulasinya pun harus semakin dipercepat, karena kemarin harga  beras di Pasuruan Rp 12 ribu, padahal dua hari yang lalu sudah tembus Rp 9.450 sesuai HET (harga eceran tertinggi). 

"Hari ini harga kita turunkan untuk konsumennya dan siang nanti kita turunkan untuk pedagang berasnya. Supaya bisa memberikan harga ditingkat konsumen sesuai HET," ujarnya kepada awak media.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan minggu ini Jatim akan memasuki musim panen. Dan Maret 2023, memasuki panen raya padi. Produksi yang cukup besar saat panen raya diharapkan membuat harga beras kembali stabil.

"Alhamdulillah hari-hari ini Jawa Timur sebetulnya sudah masuk ke musim panen, seterusnya awal Maret akan memasuki panen raya. Dan produksinya cukup besar, kami berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali," kata Khofifah usai meninjau operasi pasar di Pasar Besar Kota Pasuruan, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (15/2/2023).


Dia menambahkan, hari ini di Jawa Timur  sebenarnya sudah masuk panen besar. Di minggu  kedua bulan Februari, produksi beras mencapai 40 ribu ton, Minggu ketiga 60 ribu ton dan Minggu keempat produksi beras mencapai 70 ribu ton.

Di bulan Maret, lanjut Khofifah, masuk panen raya, produksi padi  mencapai 1juta 50 ribu ton beras. Begitu juga di bulan April sudah di atas 1 juta ton beras. "Oleh karena itu di Minggu ini dan Minggu kedepan saya minta tolong distributor memaksimalkan distribusinya, saya minta Perpadi (persatuan penggilingan padi) memaksimalkan distribusinya, dan tentu dari Bulog sendiri," ucapnya.

Menurut Khofifah, agar distribusi beras bisa lebih banyak lagi, dibutuhkan lebih banyak  repackter-repackter (Mengemas ulang menjadi ukuran lebih kecil). Sebab, dari Bulog hanya ada kemasan beras 50 kg. Padahal  yang di distribusikan di operasi pasar beras kemasan 5 kg. 

"Kita berharap operasi pasar ini dapat dirasakan masyarakat. Ditengah ada kenaikan harga beras secara fluaktuatif,  kita menurunkan pasokan beras dalam jumlah yang cukup maka langsung harga terkendali bahkan di bawah HET. Yang kita distribusikan hari ini harganya di bawah HET Rp 8.600 perkilo, sedangkan HET nya Rp 9.450 perkilo. Kita berharap tingkat harga disemua lini sesuai HET maksimum," kata Khofifah.

Dikesempatan tersebut, Khofifah didampingi pejabat pemerintah Provinsi Jatim, Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, serta beberapa kepala OPD pemerintah Kota Pasuruan,  juga berkeliling ke dalam pasar untuk cek harga barang kebutuhan pokok langsung ke pedagang. 

Sebelum bertolak ke Probolinggo untuk meninjau pembangunan jembatan kaca di Gunung Bromo, dia membagikan bingkisan sembako kepada Abang becak yang mangkal di Pasar Besar Kota Pasuruan.(Fii/Yus)