Pasuruan- Pojok Kiri
Setelah menempuh pendidikan di BBIB ( Balai Besar Inseminasi Buatan) di Singosari Kabupaten Malang,Belasan mahasiswa dari Universitas Udayana Bali melakukan praktek lapangan melakukan Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) ke beberapa peternak sapi yang tersebar di Kabupaten Pasuruan selama satu Minggu,dalam kegiatan praktek ltersebut mereka mendapat pendampingan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Selama kegiatan berlangsung,para mahasiswa dari Bali dan Nusatenggara mendapat pendampingan dari Dinas ,beberapa dokter hewan yang memang sudah berpengalaman di bidang IB untuk mengawasi dan memandu mereka bagaimana tata cara melakukan IB yang benar “ada 30 peserta yang ikut dalam pelaksanaan IB dari Kabupaten Bali dan NUsatenggara ini “jelas Drh Ayu Ira Marita Kasi Pembibitan Dinas Peternakan dan Kesehawan Hewan Kabupaten Pasuruan.
Ira Menambahkan,mereka yang ikut dalam IB di bagi dalam beberapa kelompok Bersama dengan dokter hewan dari Dinas melakukan kegiatan ke beberapa peternak untuk mempraktekkan langsung IB,untuk di fahami juga bahwa IB masuk ke dalam tindakan medis yang mengedepankan kesejahteraan ternak dan keamanan di sepanjang pelaksanaannya.
Maka dari itu, petugas atau inseminator yang bekerja juga tak sembarang bertindak. Mereka merupakan orang-orang terpilih yang telah terlatih dan memiliki sertifikat keahlian IB. dan ini berhubungan langsung dengan para peternak”harapan setelah kegiatan ini selesai di laksanakan mereka bisa membantu peternak di daerah tempat tinggalnya.
Dalam pelaksanaan praktek IB yang di lakukan dalam sepekan memang memberikan kesan yang menyenangkan,selain bisa mangaplikasikan ilmu yang di peroleh selama proses belajar ,mereka bisa menikmati pemandangan alam yang ada di wilayah Pasuruan,mengingat mayoritas populasi ternak sapi di wilayah pegunungan seperti kecamatan Tutur dan Kecamatan Purwodadi.
Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.
Tujuan IB : 1. Memperbaiki mutu genetika ternak, 2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya, 3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama, 4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, 5. Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.(fii/yus)