Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Demo Tagih Afalan, Berujung Otot-ototan



PASURUAN, Pojok Kiri
Ratusan warga Pandean, Kecamatan Rembang, menggruduk kantor PT King Jim Indonesia di kawasan PIER kemarin (26/10). Mereka menuntut afalan kertas dan plastik perusahaan setempat.

          Aksi tersebut sempat diwarnai ketegangan. Menyusul tak kunjung munculnya pihak manajemen perusahaan untuk menemui para demonstran. Warga pun terlibat aksi dorong-dorongan dengan security perusahaan dan pihak kepolisian yang melakukan pengamanan.

            Ketua Karangtaruna Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Hasim mengaku, aksi demonstrasi tersebut dipicu, pengelolaan limbah afalan tersebut yang dikelola oleh pihak ketiga, CV Wahyu Putra. Padahal, CV Wahyu Putra, pemiliknya bukanlah warga Pandean.

            Sehingga, memicu kegeraman. Kegeraman itu bertambah, karena tidak ada kompensasi untuk warga. Padahal, sebelumnya, kompensasi itu sempat diberikan. Namun, sejak Agustus 2022, kompensasi dari CV Wahyu Putra tersebut, macet.

            “Padahal, dana atas kompensasi itu, untuk berbagai kebutuhan warga. Misalnya untuk acara mauludan, bantuan warga miskin dan berbagai kebutuhan lainnya. Tapi, sejak Agustus macet. Saya kan ditanya-tanya warga. Makanya, kami memilih aksi unjuk rasa ini. Agar limbah afalan perusahaan diserahkan ke warga biar dikelola,” paparnya.

            Ia menambahkan, pengelolaan limbah afalan oleh CV Wahyu Putra sudah berlangsung sekitar 20 tahunan. Warga Pandean, kata Hasim, tak mau hanya menjadi penonton. Untuk itulah, warga medesak agar pengelolaan limbah diserahkan ke warga.

            “Kami minta agar pengelolaan afalan perusahaan diserahkan ke warga. Kami kasih waktu tujuh hari. Kalau tidak, aksi demo besar-besaran bisa terjadi kembali,” paparnya.

            Belum ada konfirmasi dari pihak perusahaan berkaitan dengan hal ini. Pihak security belum mengizinkan wartawan untuk masuk perusahaan dan meminta konfirmasi ke pihak manajemen.(yus)