Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Misteri Wisata Transit Sumber Air Panas Wong Pulungan

Pintu Gerbang Gunung Pawitra Negeri Aryapada Mulai Terkuak, Tiga Artefak Bak Mandi Kuno Telah Ditemukan

Pasuruan, Pojok Kiri
Misteri Wisata Transit Sumber Air Panas Wong Pulungan sebagai Pintu Gerbang Gunung Pawitra Negeri Aryapada mulai terkuak, tiga Artefak Bak mandi yang terbuat dari batu andesit telah ditemukan.

Ketiga situs batu tersebut berada di tumpukan sampah yang berada di sebelah sendang air panas, Dusun Arcopodo RT. 01 RW 03 desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Sabtu, ( 13/8/2022). Untuk menguak Misteri Wisata Transit Sumber Air Panas Wong Pulungan, Kades Kepulungan Didik Hartono yang akrab di pangil Mbah Didik melakukan Ekskavasi Artefak bukti bahwa Pintu Gerbang Gunung Pawitra Negeri Aryapada ada di Kepulungan.

" Hari ini kita angkat tiga artefak bak mandi batu kuno ini, yang nantinya kita bersihkan, kita amankan, biar nanti pihak-pihak dari Pemda, arkiolog, maupun dari pihak musium ataupun budayawan bisa melihat dari salahsatu situs Arcopodo berupa Bak mandi dari batu andesit. " Ucap Mbah Didik.

Tujuan diangkatnya situs artefak tersebut menurut  Mbah Didik, " Kita ingin pengakuan bahwa dulu semenjak saya masih kecil diceritai Mbah saya, bahwa di Arcopodo pernah ada sumber air panas, tempat orang-orang terapi penyembuhan jaman kerajaan, bahkan jaman Belanda sampai dibuatkan kamar - kamar tempat terapi penyembuhan. "Tambahnya.

Semangat Kades Kepulungan untuk menguak misteri Negeri Aryapada semakin menggebu - ngebu dengan ditemukannya Bak mandi yang terbuat dari batu andesit tersebut, selain sebagai penunjang  ramainya pelengkap edukasi wisata Sumber air panas wong Pulungan, Mbah Didik meyakini bahwa banyak misteri di desa Kepulungan Yeng perlu diungkap. " Kita gali terus sampai ketemu misteri Pintu Gerbang Negeri Aryapada. "Tegasnya .


Tiga Bax mandi  berukuran kurang lebih satu meter persegi dan bobot kurang lebih 5 kwintal, di angkat dari dalam tanah dengan alat, selanjutnya dinaikkan Mobil untuk dibawa menuju Wisata Sumber air panas wong Pulungan. " Ekskavasi ini akan kita lanjutkan di sebelah barat sendang, karena disana ada  sebuah batu lingga Yoni yang saat ini masih separuh wujutnya terpendam di tengah tengah makam umum Dusun Arcopodo. " Tegasnya.

Prosesi pengangkatan Situs Artefak  Bak Mandi yang diperkirakan peninggalan kerajaan dipimpin langsung kades Kepulungan Didik Hartono, awalnya setelah di gali, Artefak tersebut di angkat secara manual oleh 6 orang, namun mengalami kesulitan karna sangat beratnya. Prosesi pengangkatan akhirnya menggunakan crane alat angkat barang berat. Artefakpun bisa diangkat yang selanjutnya diamankan ke Wisata transit sumber air panas wong Kepulungan .

Masih menurut Mbah Didik, bahwa akan kita ungkap misteri ini, karena saya yakin di semua dusun yang ada di desa Kepulungan ini banyak sekali situs - situs peninggalan Negeri Aryapada yang perlu di ungkap . " Pungkasnya.

Ditempat yang sama awak media Pojok kiri melakukan wawancara khusus tehadap Mbah Karmin (78) warga dusun Arcopodo RT. 01/RW. 03 saksi mata saat Sendang air panas Arcopodo masih berfungsi tempo dulu. 

"Dulu tempat ini sangat bagus, ada jedingan jedingan, sumber air panas keluar secara alami dari sisi timur sendang. Sebelah barat Sendang Air panas ini berdiri Pendopo Lurah yang sangat megah dan bagus, pondasi pendopo tingginya satu meter lebih, pagarnya saja terbuat dari perunggu dengan motif yang menarik, lantainya terbuat dari tegel yang terlihat unik dan artistik. Disisi barat Pendopo juga ada asrama (kamar - kamar) dan dapur yang besar. " Ungkap Mbah Karmin.


Masih menurut Mbah Karmin, "disekitaran sendang banyak reco - reco yang bentuk dan ukurannya sama "reco podo-podo" akhirnya warga menamakan "Recopodo". "Tambahnya.

Konon menurut Mbah Karmin, "ada salahsatu warga Wak Samena mengambil salah satu artefak bak mandi tersebut di taruk di rumahnya untuk memandikan orang tuanya, dalam perkembangan karena sudah tidak dipakek lagi, bak mandi tersebut di tanam didalam bangunan rumahnya, bahkan di atasnya sudah dilantai. Wak Samena merasa ketakutan karena tiap kali ada penampakan orang bersila di atas lantai tempat ditanamnya bak mandi yang tertanam. Merasa salah, Wak Samena menggali kembali bak mandi dan di kembalikan ketempatnya. " Terangnya.(Fii/ Yus)