Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Anas Karno Soroti Kinerja PD Pasar Surya


Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno.

Surabaya, Pojok Kiri  
Komisi B DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (DPKP) Kota Surabaya. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjuti dari temuan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang kadaluarsa dan instalasi tak aman di sejumlah pasar.

Menurut Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno bahwa pihaknya menyoroti lemahnya mitigasi bencana oleh PD Pasar Surya setelah adanya temuan tersebut.

“Kita menemukan APAR kadaluarsa dan instalasi listrik yang membahayakan karena bersinggungan dengan air. Padahal komponen ini kan harus aman. Dan dijawab masih dilakukan pengadaan. PD Pasar Surya mengatakan pembaruan APAR diajukan sejak Desember 2021, tapi sampai sekarang belum terealisasi,” ujar, Anas Karno.

Lanjut, Anas menyampaikan bahwa manajemen BUMD Pemkot Surabaya tersebut mengaku, belum memeriksa kondisi APAR dan instalasi listrik.

“Kita mempertanyakan kinerja PD Pasar Surya, diantaranya soal keamanan pasar dari resiko bencana kebakaran,” tegasnya.

Anas kemudian membandingkan kinerja PD Pasar Surya dengan program percepatan ekonomi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.
“Pak Eri dan Pak Armuji punya spirit untuk memajukan Surabaya. Ayo kita dukung bersama. Kalau BUMD PD Pasar lemah seperti ini, bagaimana bisa ikut memajukan Surabaya,” ungkapnya.

Untuk itu Komisi B memberi waktu 2 minggu kepada PD Pasar Surya untuk menindak lanjuti pembaruan APAR kedaluarsa dan perbaikan instalasi listrik agar aman. Hal ini juga demi kenyamanan warga Kota Pahlawan, khususnya di area pasar.

“Kalau belum juga direalisasikan kita panggil lagi. Berikut Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan kota Surabaya terkait dengan sanksi yang diberikan,” tutupnya.

Terpisah, Kepala DPKP Kota Surabaya Dedik Irianto menjelaskan, dengan APAR yang kadaluarsa dan instalasi listrik tak aman, beresiko terhadap bencana kebakaran.

“Kalau bicara mitigasi bencana kondisi di pasar itu rawan. Bagaimanapun juga harus disiapkan. Beberapa waktu lalu memang sudah kita lakukan pengecekan. Memang ada catatan kita. Dan yang paling sederhana itu soal APAR,” bebernya.

Dedik menyebutkan bahwa pihaknya sudah memberikan rekomendasi terkait dengan kondisi APAR tersebut.

“Rekomendasi untuk Pasar Blauran sudah beberapa kali. Dan yang kita sampaikan dalam rapat tadi tadi satu bandel ada beberapa pasar. Ada Pasar Blauran, Pasar Kapasan, Pasar Rungkut dan sejumlah pasar lainnya. Kalau soal mitigasi bencana APAR expired harus segera diperbarui,” urainya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pedagang sekaligus PLT Direktur Teknik PD Pasar Surya M Taufiqurrahman mengaku kalau pembaruan APAR kadaluarsa masih dalam tahap proses.

“Kita sudah melakukan proses pengajuan, dan kita sudah menemukan suppliyer yang kompetitif. Paling cepat 2 minggu, selambatnya 1 bulan akan dilakukan pengisian secara bertahap. Tahap pertama 30 tabung,” jelasnya.

Terkait instalasi kelistrikan, Taufiqurrahman menyatakan juga sudah dilakukan pemeriksaan, terutama pada ketidakstabilan daya.

“Karena mungkin termakan usia sehingga menimbulkan ketidakstabilan daya. Mitigasi dilakukan dalam skema prioritas yang urgent dulu dilakukan. Perbaikan dan perawatan ini kita anggarkan dan sekarang tinggal eksekusinya,” tukasnya. (and)