Surabaya, Pojok Kiri
Perusahaan Daerah (PD) Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) membuka pendaftaran seleksi Anggota Direksi yakni Direktur Operasional dan Umum serta Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Informasi ini sesuai surat pengumuman pengumuman pendaftaran seleksi Anggota Direksi PD Taman Satwa KBS Nomor : 01/PANSEL/V/2022, tanggal 20 Mei 2022 yang ditandatangani Ketua Panitia Seleksi (Pansel) drh. R. Budi Prasetyo, S.H., yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas (Bawas) PD Taman Satwa KBS.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H Thony menyambut gembira seleksi Anggota Direksi PD Taman Satwa KBS tersebut. Hal ini kata Thony, panggilan karibnya, karena selama ini dia melihat BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bernama KBS atau populer disebut bonbin ini ibaratnya sedang pincang.
“Harusnya itu lengkap perangkat-perangkat Direksinya tidak hanya satu saja yang akhirnya Direktur Utama (Dirut) KBS harus rangkap jabatan,” ujar Thony kepada Pojok Kiri, Rabu (25/5/2022).
Thony meyakini sehebat apapun Dirut KBS ketika dia dihadapkan pada pengelolaan sebuah badan usaha sebesar KBS pasti akan kesulitan. Menurutnya, tidak mungkin Dirut KBS bisa berpikir dan mengerjakan sendiri urusan keuangan, konservasi belum lagi urusan yang lain-lain.
“Ketika rangkap jabatan itu dilaksanakan sampai sekian lama mungkin bisa ditebak pasti waktu itu KBS tidak bisa merekrut Direksi saat pandemi COVID-19 karena keterbatasan finansial untuk menggaji Direksi,” tuturnya.
Wakil Rakyat dari Partai Gerindra berpendapat dengan lowongnya jabatan Direksi di KBS menyebabkan fungsi konservasi menjadi terabaikan. Terbukti sambung Thony, beberapa kasus dimana satwa KBS yang memiliki grade tinggi harus menjadi korban.
Tidak sekedar itu, menurut Thony di bidang keuangan juga demikian karena diduga tidak adanya pengelolaan keuangan yang baik menjadikan KBS tidak bisa menyetor dividen (pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham) ke Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya) selaku pemiliknya.
“Dividen diberikan ke Pemkot Surabaya hanya berupa tulisan saja. Ini bukti nyata dari ongkos yang harus diterima akibat ketidaksempurnaan KBS,” sentilnya.
Dia mengingatkan tanggung jawab pengelola KBS di bidang keuangan itu harus dapat dipertanggung-jawabkan yang sudah dilakukan sekaligus merencanakan potensi pemasukan kedepan sehingga menjadikan KBS bisa hidup.
“Waktu kemarin tidak ada yang memikirkan itu dibiarkan saja. Yah wajar kalau kemudian akhirnya KBS itu untuk operasionalnya harus memendam menyetor dividen,” sesalnya.
Semestinya lanjut Thony, hal ini tidak perlu terjadi yang mana kejadian itu menurutnya sebuah insiden administrasi yang tidak boleh terjadi lagi di KBS. Kedepan ia berharap KBS harus sehat.
“Supaya sehat, maka organgnya harus lengkap dan berfungsi baik serta normal, bahkan melampaui ekspetasi yang kita harapkan,” pintanya.
Sementara itu, drh. R. Budi Prasetyo, S.H., selaku Ketua Pansel Anggota Direksi PD Taman Satwa KBS saat dikonfirmasi mengenai komposisi dan nama-nama Anggota Pansel meminta waktu untuk mengumumkan hal tersebut.“Belum release. Nanti kalau sudah fix saya kabari,” tulis Budi Prasetyo melalui pesan WhatsApp, Rabu 25 Mei 2022. (Yud)