Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Anggota Komisi B DPRD Jatim Sarankan Panpel Pacuan Kuda di Pasuruan Konsultasi ke Disnak dan Karantina

Dibayangi Wabah PMK

Anggota Komisi B DPRD Jatim Daniel Rohi (Foto : Ist)

Surabaya, Pojok Kiri
Daniel Rohi, Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi perekonomian angkat bicara mengenai kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional Triple Crown Seri II di Kabupaten Pasuruan tanggal 22 Mei 2022 di tengah wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Jatim yang menyerang hewan ternak yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi.

Menurut Daniel, panggilan karibnya, Jatim sebagai posisi puncak wabah PMK, oleh karena itu perlu dibatasi dulu.

“Teman-teman yang mau menyelenggarakan even yang melibatkan hewan ternak berpotensi terjangkit PMK sebaiknya melihat situasi,” pintanya, Jumat (13/5/2022).

Dalam hal ini sambung Daniel, Panitia Penyelenggara (Panpel) sebaiknya harus berkonsultasi dengan Dinas Peternakan (Disnak) dan Karantina karena menurutnya mereka yang ahli di bidang itu.

“Kalau Disnak dan Karantina merasa aman silahkan jalan terus. Tapi, kalau dirasa berpotensi terserang virus atau pembawa virus PMK sebaiknya dijadwalkan ulang sampai situasi kondusif. Semua biar sama-sama aman, kalau terkena PMK susah juga,” sarannya.

Ia berpendapat saat ini yang menjadi pengendali perizinan kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional di Pasuruan itu boleh atau tidaknya harus mendapat pertimbangan dari Disnak dan Karantina.

Wakil rakyat asal PDIP ini menambahkan karena kejuaran pacuan kuda di Pasuruan ini tingkat nasional yang artinya banyak kuda akan masuk ke wilayah Jatim.

“Nah itu potensi terjangkit PMK atau tidak. Jika merasa tidak aman sebaiknya ditangguhkan,” tandasnya.

Dia berpendapat keputusan final kejuaran pacuan kuda di Pasuruan itu dilanjutkan atau ditangguhkan harus yang ahli yang memutuskan yaitu Disnak dan Karantina pusat.

“Tapi daerahpun harus perlu memberi respon karena yang menjadi tuan rumah itu Jatim,” pesannya.

Daniel mengingatkan wabah PMK terakhir terdeteksi di Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Lamongan, sehingga hewan ternak yang melintas di daerah wabah tersebut harus dipantau dan diawasi.

Ia berharap tidak ada pihak yang dirugikan, oleh karena itu semua pihak harus bijak. Pacuan kuda kata Daniel memang menjadi daya tarik pariwisata dan tentu akan didukung.

“Tetapi karena saat ini di Jatim sedang terjadi wabah PMK, maka kejuaran pacuan kuda di Pasuruan tingkat nasional di Pasuruan tersebut harus dipertimbangkan,” tutupnya mengakhiri perbincangan. (Yud)