Pasuruan,Pojok Kiri
Salah satu ikon Kabupaten Pasuruan yang menjadi kebanggaan yakni klub sepakbola Persekabpas, saat ini nasibnya tak menentu dan semakin tidak jelas arahnya kebijakannya.
Persekabpas diera tahun 2000an sempat menjadi perbincangan kancah sepakbola nasional, bagaimana tidak klub perserikatan ini yang sebelumnya tidak diunggulkan bisa menjadi kuda hitam dan bertengger pada 4 besar liga utama tanah air kala itu. Namun sejak mencuatnya kasus korupsi Kasda Gate Kab.Pasuruan dan sepeninggalan Bupati Pasuruan Abah Jusbakir, keberadaan Persekabpas kian hari semakin terpuruk dan terjun pada kasta terbawah kompetisi sepak bola nasional.
Diera tahun 2017 hingga 2019 harapan Sakeramania julukan supporter fanatik Persekabpas dan warga Kab.Pasuruan kembali ada dan membuat hinggar bingar markas Persekabpas yakni Stadion R.Soedarsono menyita perhatian publik. Walaupun berlaga pada kasta terbawah (Liga 3) namun animo masyarakat untuk memenuhi stadion R.Soedarsono kembali bergemuruh,bahkan klub kebanggan arek Pasuruan ini menjadi jawara Zona Jatim dan Zona Jawa. Namun harapan Persekabpas Pasuruan untuk naik kasta ke Liga 2, dibawah besutan manager Suryono Pane dan pelatih Fachrudin harus menelan pil pahit setelah dipecundangi klub asal Banjarnegara-Jateng.
Pada akhirnya tiga putra daerah Pasuruan yang saat itu membantu sang manager Suryono Pane yakni Rusdi Sutejo, Andri Wahyudi dan Denny Saputra hengkang dari Persekabpas setelah sebelumnya di dahului oleh sang manager (Suryono Pane). Hingga pada guliran Persekabpas di tahun 2021 kembali mengikuti kompetisi Liga 3,namun hanya sebatas hingga Zona Jatim sudah harus angkat koper.
Untuk kembali membawa kebangkitan serta asa Persekabpas kembali berjaya sepeti diera awal tahun 2000an. Dari hasil wawancara exclusif pada empat serangkai putra daerah Pasuruan yakni Rusdi Sutejo, Andri Wahyudi, Denny Saputra dan Suryono Pane pada Kamis(6/4/22) secara online.
Dari hasil wawancara tersebut terdapat beberapa poin yang menjadi syarat mutlak agar Persekabpas kembali berjaya diantaranya yakni Askab PSSI Kab.Pasuruan segera berbenah diri dari segala macam kebijakan yang selama ini terkesan egois, segera keluar dari zona nyaman dan stop APBD Kab.Pasuruan untuk Persekabpas.(hen-bersambung)