Pasuruan, Pojok Kiri
Zaman yang serbainternet ini, mendorong banyak perusahaan provider masuk ke berbagai pelosok untuk memperluas jangkauan. Akibatnya, kabel iFirte kini banyak bergelantungan di berbagai tempat di perkampungan. Tak semua warga setuju dengan adanya kabel-kabel tersebut, karena kehadirannya banyak yang tidak melalui izin warga terlebih dahulu. Perusahaan provider sepertinya menghindari cost social yang lebih tinggi, dengan memasang langsung kabel tanpa izin warga. Seperti yang terjadi di Dusun Besuki , Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Rabo( 23/2/2022) pasang tiang provider internet dan pemasangan kabel iForter tidak ijin sebabkan Perangkat Dusun Besuki Ngamuk.
" Pasang Cagak Kabel Karo masang Kabel iForte gak ijin, Jalan cor hasil swadaya di rusak, Iki Dudu dalan bantuan Ojo di rusak sak karepe Dewe, wes gak ijin, ngawor pisan, " Tegur Sugiman dengan nada tinggi.
Keberadaan kabel-kabel provider internet saat ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Apalagi di kecamatan Gempol yang terlihat banyak kabel provider bergelantungan tidak tertata. Tentunya kondisi ini sangat mengganggu pemandangan. Tak hanya di tengah kota, di desa-desa juga banyak kabel provider yang semrawut, perusahaan provider kini juga berinvasi kedesa-desa, karna banyaknya kebutuhan atas internet meski di daerah pinggiran.
Pemerhati Lingkungan Sangat prihatin dengan keberadaan semrawutnya kabel iForte yang banyak bergelantungan jika keberadaan provider internet atau iForte ini akan menambah estetika lingkungan menjadi tidak tertata karna terkesan sak karepe Dewe. “Karena kalau banyak kabel kan pemandangannya kurang bagus, seperti yang terjadi saat ini, tidak ada ijin dengan pemangku lingkungan, ini menandakan mereka itu tidak tanggungjawab." Ujar Hadi Suar.
Pelaksana proyek yang melakukan pemasangan tiang provider internet saat ditemui oleh wartawan Pojok Kiri menyampaikan, bahwa dia hanya melaksanakan tugas dari pimpinan perusahaan Indosat.
" Saya hanya melaksanakan tugas, menyambungkan kabel iForte ini dari tower Indosat untuk kita sambungkan antar tower. " Kata Jainal.
Dari kejadian itu, akhirnya perangkat dusun dan warga menghentikan proyek pemasangan kabel iForte sampai pimpinan perusahaan mau kordinasi dengan Warga.
“Sebelumnya tidak ada izin warga, tahu-tahu tiang provider sudah dipasang jalan di rusak begitu saja.Sebelumnya warga juga sempat bingung, tanpa ijin dan main tancap saja " Tambah Hadi Suar.
Alasan penolakan warga, lanjut dia, lantaran keberadaan tiang-tiang kabel provider tersebut sangat mengganggu lingkungan. Apalagi pemasangan tiang itu tidak memperhatikan estetika.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sugiman Kepala wilayah dusun Besuki . Pihaknya sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada warga. “Kalau warga mengizinkan ya silakan dipasang, kalau tidak ya mohon maaf. Semua keputusan ada di warga,” katanya.(Fii)